Jakarta, CNN Indonesia -- PT Adhi Karya Tbk (ADHI) menyebut, total dana yang dibutuhkan untuk membebaskan seluruh sisa lahan proyek Light Rail Transit (LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) sebesar Rp1,6 triliun.
Direktur Adhi Karya Pundjung Setya Brata menjelaskan, seluruh dana itu akan dipenuhi oleh Badan Layanan Umum (BLU) Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) dan masuk dalam anggaran 2017.
Beberapa lahan yang perlu dieksekusi, lanjut Pundjung, paling besar berada di Cibubur yang dimiliki oleh Kwarnas Pramuka seluas 4.500 meter persegi dan Bekasi Timur seluas 10 hektare (ha).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Konsentrasi di Kwarnas Pramuka dan Bekasi Timur, ada beberapa tempat lain tapi tapi kecil-kecil," ucap Pundjung, Jumat (7/7).
Ia berharap sisa pembebasan lahan di Cibubur bisa dieksekusi pada 14 Juli mendatang. Sementara itu, total lahan di Bekasi Timur hanya sisa 5 ha karena selebihnya dimiliki langsung oleh Adhi Karya.
"Sehingga 5 ha pertama bisa dieksekusi dan 5 ha lainnya bisa diproses," jelas dia.
Pembebasan lahan di Bekasi Timur perlu segera dilakukan karena akan digunakan untuk pembangunan depo kereta LRT. Pasalnya, pembangunan depo sendiri akan berlangsung lama.
"Jadi harus segera", imbuh Pundjung.
Secara terpisah, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan, total pembebasan lahan yang masih harus dibebaskan berada di 32 titik.
"Ada 32 titik yang mau dibersihkan tapi sudah hampir selesai," katanya.
Beberapa lahan yang dimaksud Luhut, diantaranya seluas 600 meter persegi, 5000 meter persegi, dan 1 ha. Kepemilikan dari lahan-lahan tersebut dipegang oleh berbagai macam pihak, seperti pemerintah dan warga.
"Yang milik warga akan kami price dengan independent appraisal, beberapa bayar," ungkap Luhut.