Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi terus melanjutkan pelemahannya pada perdagangan hari ini, Selasa (11/7). Pasalnya, aksi ambil untung (
profit taking) dinilai masih berlanjut.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menjelaskan, pergerakan IHSG saat ini serupa dengan pola perdagangan pada 22-30 Mei 2017 lalu. Saat itu, laju IHSG terus mengalami penurunan setelah menembus rekor di level 5.791 pada 19 Mei 2017.
"Dari tren yang terbentuk menunjukan masih adanya potensi penurunan," terang Reza dalam risetnya, dikutip Selasa (11/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati demikian, pelaku pasar diharapkan kembali melakukan transaksi beli di pasar modal pada perdagangan hari ini. Ia memprediksi, laju IHSG bergerak dalam rentang
support 5.732-5.751 dan
resistance 5.808-5.846.
"Tetap antisipasi sentimen yang dapat membuat pelemahan kembali berlanjut," sambung Reza.
Di sisi lain, analis Indosurya Mandiri Sekuritas William Surya Wijaya memprediksi IHSG menguat pada hari ini. Rilis laporan keuangan semester I 2017 yang menjadi penantian pelaku pasar akan menjadi penggerak dari laju IHSG.
"Serta agenda pembagian dividen dari beberapa emiten," kata William dalam risetnya.
Namun, IHSG memang masih berada dalam fase konsolidasi wajar pasca mencetak rekor tertingginya di level 5.910 pada Senin (3/7) lalu. Menurut William, IHSG berada dalam rentang
support 5.767 dan
resistance 5.886.
Asal tahu saja, IHSG ditutup melemah pada perdagangan kemarin di level 5.771 setelah bergerak dalam rentang 5.769-5.826. Sementara, nilai tukar rupiah ditutup menguat 1 poin (0,01 persen) ke level Rp13.398 per dolar AS.
Seperti diketahui, BEI mengalami gangguan sistem dan datafeed kemarin sehingga perdagangan sempat terhenti dan kembali dilanjutkan pada pukul 10.00 WIB.
Dengan demikian, jadwal perdagangan sesi I dimulai pada pukul 10.00-12.00 WIB, kemudian istirahat pada pukul 12.00-13.30 WIB, dan sesi II dimulai 13.30-15.50 WIB, dan setelah itu
pre closing hingga
post trading.
"Pelemahan yang terjadi karena adanya gangguan sistem, kami nilai kontribusinya kecil karena hanya terjadi dalam waktu yang tidak lama," jelas Reza.