Mengawali Pekan Ini, IHSG Diwarnai Aksi Jual

Dinda Audriene Mutmainah | CNN Indonesia
Senin, 17 Jul 2017 08:04 WIB
Aksi jual tersebut tetap akan dilakukan meskipun level tertinggi IHSG pekan lalu hanya 5.843 atau lebih rendah dari pekan sebelumnya yang tembus 5.910.
Aksi jual tersebut tetap akan dilakukan meskipun level tertinggi IHSG pekan lalu hanya 5.843 atau lebih rendah dari pekan sebelumnya yang tembus 5.910. (CNN Indonesia/Hesti Rika Pratiwi).
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak bervariasi cenderung tertahan pada perdagangan hari ini Senin (17/7), akibat sikap pelaku pasar yang diperkirakan masih melakukan aksi jual. Hal ini tak terlepas karena penguatan indeks pekan lalu.

Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengungkapkan, aksi jual tersebut tetap akan dilakukan meskipun level tertinggi IHSG pekan lalu hanya 5.843 atau lebih rendah dari level tertinggi pekan sebelumnya, yakni 5.910.

Ia mengatakan, indeks juga sulit untuk menguat ditengah minimnya sentimen positif di pasar. Terlebih lagi, harga obligasi turut menekan laju IHSG.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Diperkirakan, laju IHSG akan kembali variatif cenderung tertahan kenaikannya, seiring masih adanya tekanan jual dan minimnya sentimen positif," papar Reza dalam risetnya, dikutip Senin (17/7).

Namun begitu, ia tetap melihat ada potensi aksi beli oleh pelaku pasar pada perdagangan hari ini. Hanya saja, pelaku pasar bakal lebih selektif dan berorientasi untuk perdagangan jangka pendek.

Reza memprediksi, IHSG pada hari ini berada dalam rentang support 5.794-5.812 dan resistance 5.842-5.852. Sementara, dalam sepekan IHSG diprediksi bergerak dalam rentang support 5.800-5.822 dan resistance 5.840-5.858.

Di sisi lain, Analis Indosurya Mandiri Sekuritas William Surya Wijaya menyebut, kondisi ekonomi dalam negeri secara keseluruhan yang masih dinilai kondusif dapat merangsang IHSG terus bergerak positif.

"IHSG terlihat bakal mengawali pekan dengan senyuman semringah, mengingat pola gerak IHSG yang masih terlihat memiliki potensi kenaikan yang cukup besar," tutur William.

Selain itu, data ekonomi berupa neraca perdagangan yang diprediksi kembali surplus akan menambah sentimen positif untuk IHSG. Untuk itu, ia meramalkan, IHSG bergerak dalam rentang support 5.756 dan resistance 5.876.

Adapun, IHSG menguat tipis 0,29 persen ke level 5.831 sepanjang pekan lalu dengan penguatan nilai kapitalisasi pasar sebesar 0,34 persen menjadi Rp6.376 triliun.

Sementara, tiga indeks utama saham Wall Street ditutup menguat pada akhir pekan lalu. Dow Jones naik 0,39 persen, sedangkan S&P500 dan Nasdaq masing-masing menanjak 0,47 persen dan 0,61 persen. (bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER