Harga Batu Bara Membaik, Astra Cetak Laba Rp9,35 Triliun

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Kamis, 27 Jul 2017 20:40 WIB
Laba tersebut meningkat 31 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Laba Astra Internasional pada semester pertama tahun ini, juga didorong meningkatnya pangsa pasar mobil dan kontribusi laba positif pada PT Bank Permata Tbk. (Astra International)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Astra International Tbk membukukan laba bersih pada paruh pertama tahun ini mencapai Rp9,35 triliun, naik 31 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy) Rp7,11 triliun.

Peningkatan laba bersih tersebut terutama ditopang oleh bisnis perseroan di sektor alat berat dan pertambangan, serta sektor jasa keuangan. Laba sektor alat berat dan pertambangan tumbuh 83 persen (yoy) menjadi Rp2,06 triliun, sedangkan sektor jasa keuangan tumbuh 62 persen (yoy) menjadi Rp2,03 triliun.

“Sebagian besar bisnis Grup Astra memiliki kinerja yang baik pada semester pertama tahun 2017. Untuk sisa tahun ini, Grup Astra berharap mendapatkan manfaat dari harga batu bara yang stabil, walaupun hasil kinerja diperkirakan akan terpengaruhi oleh meningkatnya persaingan di pasar mobil dan menurunnya permintaan di pasar motor," ujar Presiden Direktur Astra Prijono Sugiarto dalam keterangan resmi, Kamis (27/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada semester pertama tahun ini, bisnis otomotif Asrtra juga masih bisa diandalkan. Pendapatan laba bersih dari sektor bisnis tersebut meningkat 9 persen (yoy) menjadi Rp4,2 triliun. Hal ini terutama didorong oleh meningkatnya penjualan mobil yang masih terpengaruh oleh peluncuran model-model baru. Namun, penjualan sepeda motor melalui PT Astra Honda Motor (AHM) tercatat turun 9 persen (yoy).
Sementara itu, bisnis Astra pada properti naik 94 persen (yoy) menjadi sebesar Rp68 miliar. bisnis perseroan dari sektor agribisnis tercatat tumbuh 32 persen (yoy) sebesar Rp832 miliar, bisnis infrastruktur dan logistik turun 21 persen (yoy) menjadi sebesar Rp110 miliar, bisnis teknologi informasi turun 25 persen (yoy) menjadi sebesar Rp55 miliar dan

“Tingginya persentase kenaikan bisnis properti Astra per Juni 2017 disebabkan oleh peningkatan laba yang dihasilkan oleh Anandamaya Residences. Sedangkan untuk bisnis alat berat dan pertambangan, Astra berharap mendapatkan manfaat dari harga batu bara yang diharapkan stabil hingga akhir tahun ini,” pungkas Prijono. (agi)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER