Was-was Pertumbuhan Ekonomi, IHSG Diramalkan Loyo

CNN Indonesia
Senin, 07 Agu 2017 06:23 WIB
Ekonom masih meragukan data soal pertumbuhan ekonomi semester I karena terkait simpang siur penurunan daya beli.
(CNN Indonesia/Hesti Rika Pratiwi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi tertekan pada hari ini, Senin (7/8), karena Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal II 2017 diramalkan flat  di level 5 persen.

"Indeks masih rentan turun. Kalau di atas ekspektasi misalnya di atas 5 persen, seperti 5,02 persen atau 5,03 persen, indeks bisa naik," ucap analis Recapital Sekuritas Indonesia, Kiswoyo Adi Joe kepada CNNIndonesia.com, dikutip Senin (7/8).

Menurutnya, rilis data PDB Indonesia kuartal II ini akan menjadi perhatian pelaku pasar dan penggerak utama IHSG sepanjang pekan. Pasalnya, data itu akan menunjukan kondisi ekonomi secara keseluruhan, termasuk daya beli masyarakat Indonesia.

"Kan kalangan ekonom dan analis ada yang bilang daya beli turun, ada juga yang bilang tidak tetapi hanya perubahan pola konsumsi ke digital atau e-commerce," kata Kiswoyo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, jika memang pola konsumsi berpindah terhadap e-commerce, nyatanya belum ada data e-commerce yang menunjukan penjualan industri tersebut meningkat signifikan. Dengan demikian, ada pelemahan atau tidaknya daya beli akan dibuktikan oleh data PDB yang akan rilis hari ini.

"Ya sudah karena beda-beda pendapat, tunggu saja data PDB," imbuhnya.

Hari ini, Kiswoyo memprediksi, IHSG berada dalam rentang support 5.750 dan resistance 5.850. Sementara, sepanjang pekan ini IHSG diramalkan bergerak dalam rentang support 5.750 dan resistance 5.950.

Di sisi lain, analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada berpendapat, jika pelemahan yang terjadi pada IHSG pekan lalu dapat dimanfaatkan pelaku pasar untuk melakukan akumulasi beli, maka dapat menjadi peluang kenaikan untuk laju IHSG.

"Perilaku termasuk juga persepsi pelaku pasar masih diharapkan bisa lebih positif yang dapat kembali mengangkat IHSG," ujar Reza.

Namun, pelemahan IHSG kemungkinan masih berlanjut jika dilihat dari segi teknikal. Menurutnya, IHSG akan berada dalam rentang support 5.751-5.764 dan resistance 5.795-5.813.

Sekadar informasi, IHSG mengalami koreksi sepanjang pekan lalu sebesar 0,91 persen ke level 5.777. Penurunan juga terjadi pada nilai kapitalisasi pasar sebesar 0,91 persen menjadi Rp6.330 triliun.

Sementara, seluruh indeks saham Wall Street menguat pada akhir pekan lalu. Dow Jones naik 0,3 persen, sedangkan S&P500 dan Nasdaq masing-masing menguat 0,19 persen dan 0,18 persen.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER