Jakarta, CNN Indonesia -- PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) bakal menyelesaikan proses penjualan asetnya yaitu Hotel Pullman Jakarta Central Park kepada Strategic Property Investors Company Limited pada bulan Agustus ini.
Direktur Keuangan Cesar M Dela Cruz menjelaslan, pembeli aset perusahaan tersebut merupakan real estate investment trust (REIT) manager atau manajer Dana Investasi Real Estate (DIRE) di Thailand.
"Jadi aset kami dibeli oleh REIT, itu REIT di Thailand. Kami jadi investor saja nanti," ucap Cesar, Senin (7/8).
Menurut Cesar, realisasi penjualan aset perusahaan memang mundur dari target semula pada semester I 2017 ini. Hal ini disebabkan bagian dari Otoritas Jasa Keuangan di Thailand baru memberikan persetujuan pada awal bulan ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Persetujuan saja baru diberikan awal bulan ini," terang Cesar.
Adapun, perusahaan juga mengaku tengah melakukan mempertimbangkan untung dan rugi untuk mengikuti REIT di dalam negeri. Sayangnya, hingga saat ini investasi REIT di Indonesia terbilang kurang menarik bila dibandingkan dengan di luar negeri, seperti Thailand itu sendiri.
"Kalau di Thailand itu bisa capai 6 persen karena di sana SUN [Surat Utang Negara] mereka berbunga 3 persen, kalau beli REIT untung banyak. Kalau di sini (Indonesia) SUN juga 6 persen-7 persen, padahal kalau mau menarik kan harusnya lebih tinggi," papar Cesar.
Adapun, kinerja perusahaan pada pertengahan tahun ini terbilang positif. Laba bersih perusahaan meroket 125,85 persen dari Rp308,18 miliar menjadi Rp696,03 miliar.
Hal ini didorong oleh kenaikan penjualan perusahaan sebesar 34,58 persen menjadi Rp3,93 triliun dari Rp2,92 triliun. Peningkatan itu, jelas Cesar, ditopang oleh penjualan kawasan industri di Karawang sebesar Rp1,38 triliun.
"Kontribusi dari penjualan strata masih mendominasi dengan konstribusi sebesar 79 persen, selebihnya pendapatan berulang 21 persen," jelas Cesar.
Dari sisi prapenjualan (
marketing sales), perusahaan mencatat adanya kenaikan sebesar 54,6 persen dari Rp1,53 triliun menjadi Rp2,37 triliun. Namun, angka itu sudah termasuk dari penjualan lahan di Karawang. Artinya, jika hanya dari properti saja maka raihan marketing sales sekitar Rp900 miliar.
Cesar berharap, manajemen dapat mencapai target marketing sales sebesar Rp3 triliun hingga akhir tahun ini. Sementara itu, perusahaan berharap dapat mengantongi
marketing sales sebesar Rp200 miliar pada bulan Juli kemarin.
(gir)