BI Proyeksi Defisit Transaksi Berjalan Melebar di Semester I

Christine Novita Nababan | CNN Indonesia
Rabu, 09 Agu 2017 14:42 WIB
Gubernur BI Agus Martowardojo memperkirakan, defisit transaksi berjalan akan lebih rendah dua persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Gubernur BI Agus Martowardojo memperkirakan, defisit transaksi berjalan akan lebih rendah dua persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo memperkirakan, defisit transaksi berjalan pada semester I 2017 akan lebih rendah dua persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Itu berarti, proyeksi defisit meningkat dibandingkan dengan pencapaian kuartal I 2017 yang sebesar satu persen dari PDB atau sebesar US$2,4 miliar.

Menurut Agus, melebarnya defisit dikarenakan tren pergerakan transaksi berjalan di pertengahan tahun. "Neraca transaksi berjalan akan lebih tertekan di kuartal II 2017. Seperti siklus normal yang terjadi," ujarnya mengutip ANTARA, Rabu (9/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun demikian, Agus enggan mengungkapkan penyebab defisit transaksi berjalan secara rinci pada paruh kedua tahun ini.

Bank sentral akan mengumumkan secara resmi kinerja neraca transaksi berjalan dan pembayaran Indonesia pada Jumat (11/8).

Neraca transaksi berjalan merupakan data yang merekam transaksi perdagangan barang dan jasa antarpenduduk Indonesia dan bukan penduduk Indonesia, dan juga pendapatan dari modal yang diivestasikan ke negara lain.

Meskipun defisit melebar di triwulan II 2017, Agus meyakini pada triwulan III dan IV 2017, defisit transaksi berjalan akan mereda, sehingga pada akhir tahun defisit akan mengendur menjadi 1,8-1,9 persen PDB atau masih di kisaran 2016 yang sebesar 1,8 persen PDB atau 16,3 miliar dolar AS. (bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER