Jakarta, CNN Indonesia -- Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, Jumat (11/7), diproyeksi bergantung pada data transaksi berjalan (
current account) kuartal II 2017.
Analis Indosurya Mandiri Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, saat ini IHSG masih berada di area konsolidasi seiring dengan aksi jual asing yang terus berlangsung.
"Konsolidasi masih terlihat ditengah
capital outflow yang masih terjadi," ungkap William dalam risetnya, dikutip Jumat (11/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui, jumlah dana asing yang keluar pada perdagangan kemarin sebesar Rp66,36 miliar. Sementara, aksi beli asing tercatat lebih tinggi, yakni Rp159,35 miliar.
Kendati masih adanya
capital outflow, William menilai, perekonomian dalam negeri yang masih stabil mampu menopang indeks bertahan di teritori positif. Ia memprediksi, IHSG berada dalam rentang
support 5.768 dan
resistance 5.881.
Di sisi lain, analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, laju IHSG rentan melemah karena mulai berkurangnya aksi beli pelaku pasar. Jika tidak melemah, ada kemungkinan indeks hanya menguat tipis.
"Diharapkan aksi beli masih dapat kembali terjaga. Tetap cermati berbagai sentimen yang dapat membuat IHSG kembali berbalik variatif," terang Reza dalam risetnya.
Sepanjang hari ini, Reza memprediksi, IHSG bergerak dalam rentang
support 5.800-5.813 dan
resistance 5.836-5.846.
Seperti diketahui, IHSG ditutup menguat 1,93 poin (0,03 persen) ke level 5.825 setelah bergerak di antara 5.810-5.833. Sayang, hal ini tidak sejalan dengan pergerakan nilai tukar rupiah yang ditutup stagnan di level Rp13.333.
"Adanya aksi beli jelang penutupan mampu membuat IHSG kembali menguat di haril ulang tahun pasar modal" papar Reza.
Namun, seluruh indeks saham Wall Street terkoreksi tadi malam. Terpantau, indeks Dow Jones turun 0,93 persen, S&P500 melemah 1,45 persen, dan Nasdaq anjlok hingga 2,13 persen.