Jakarta, CNN Indonesia -- PT Freeport Indonesia (PTFI) telah bertemu dengan perwakilan IndustriALL, yang mewakili serikat pekerja-serikat pekerja secara global. Kedua pihak membahas status karyawan perusahaan tambang konsentrat emas asal AS tersebut.
VP Corporate Communications PTFI Riza Pratama mengatakan, tim IndustriALL meminta untuk berdiskusi dengan perusahaan terkait status sekelompok mantan karyawan di tambang Grasberg dan persoalan industrial yang telah didiskusikan oleh PTFI dan serikat pekerja selama beberapa bulan terakhir.
"PTFI hingga saat ini mempekerjakan ribuan karyawan Indonesia, banyak di antaranya berasal dari Papua, di wilayah operasinya di Papua, dan terus melakukan pelatihan ekstensif dan kualifikasi para pekerja baru di sana," katanya dalam keterangan resmi, Jumat (11/8).
Riza menjelaskan, PTFI mengacu pada hukum dan peraturan yang mengatur hal-hal tersebut, serta Perjanjian Kerja Bersama antara serikat pekerja dan perusahaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam hal ini, pengunduran diri merupakan konsekuensi yang disayangkan bagi sejumlah pekerja terkait absensi mereka yang berkepanjangan, kendati perusahaan telah melakukan berbagai upaya dan permintaan agar mereka kembali bekerja,” ujarnya.
Ia menyatakan, perusahaan mengutamakan pentingnya memelihara dialog yang terbuka dalam semua permasalahan ketenagakerjaan dan mengutamakan kesejahteraan para pekerja.
"Kami terus berkomunikasi dengan para perwakilan pekerja dan serikat pekerja guna mendengarkan kepentingan mereka dan menyampaikan pandangan kami,” ujar Riza.
Sebelumnya, sekitar tiga ribu karyawan PTFI dianggap mengundurkan diri usai mengikuti aksi mogok kerja yang dilakukan sepanjang Mei. Tak cuma itu, sebagian karyawan yang dianggap mengundurkan diri juga disebut-sebut mangkir dari tugasnya sejak April.
Riza Pratama mengungkapkan, pelepasan 3 ribu tenaga kerja ini sudah melalui prosedur yang berlaku di internal perusahaan. Freeport sudah mencoba untuk memanggil karyawannya tersebut melalui surat hingga pengumuman di radio.
"Artinya, mereka sudah tidak kembali kerja ya. Karena sudah lima hari absen, kami sudah panggil segala cara. Lewat radio hingga lewat surat," ujarnya saat ditemui di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Rabu (7/6).
(gir)