Permintaan Domestik Lesu, Ekspor Industri Meningkat

CNN Indonesia
Senin, 14 Agu 2017 11:33 WIB
Pemerintah berharap daya beli masyarakat dapat meningkat di paruh kedua tahun ini. Pasalnya, volume industri saat ini lebih banyak terbantu oleh pasar ekspor.
Hingga semester I, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) untuk sektor industri tercatat Rp52,11 triliun. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perindustrian mengatakan, ekspor manufaktur industri pengolahan nonmigas mencatat pertumbuhan yang memuaskan sepanjang semester I kemarin. Ekspor industri tersebut mencapai US$59,78 miliar atau naik 10,05 persen dibanding tahun sebelumnya US$54,32 miliar.

Capaian ekspor industri tersebut pun memberikan kontribusi sebesar 74,76 persen dari total ekspor Indonesia sebesar US$79,96 miliar pada semester lalu.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto cukup puas melihat realisasi tersebut. Namun, ia berharap daya beli masyarakat bisa terus membaik di paruh kedua 2017 agar permintaan industri bagi domestik ikut meningkat. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami berharap, daya beli masyarakat semakin meningkat. Pasalnya, volume industri saat ini terbantu dengan pasar ekspor," tutur Airlangga melalui siaran pers dikutip Senin (14/8).

Peningkatan daya beli menurut dia, juga harus didorong dengan investasi. Pasalnya, penanaman modal menciptakan lapangan kerja, yang nantinya bisa berimbas kepada peningkatan konsumsi masyarakat.

Airlangga juga menekankan, banyak faktor yang dibutuhkan untuk menarik minat investasi, seperti pembangunan infrastruktur, pengembangan kawasan industri, serta fasilitas fiskal dalam bentuk libur pajak (tax holiday) dan keringanan pajak (tax allowance). Investasi, lanjutnya, juga menjadi tanggung jawab instansinya mengingat sebagian besar investasi bergerak di sektor industri.
Hingga semester I, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) untuk sektor industri tercatat Rp52,11 triliun, atau berkontribusi sebesar 40,15 persen terhadap total PMDN Rp129,8 triliun. Sementara itu, Penanaman Modal Asing (PMA) sektor industri di periode yang sama tercatat US$7,06 miliar atau 45,43 persen dari total PMA sebesar US$15,53 miliar.

"Dengan adanya investasi, maka terciptanya lapangan kerja baru, sehingga akan menambah daya beli dan konsumsi masyarakat. Oleh karenanya, industri menjadi penunjang dari target pertumbuhan ekonomi," tegas Airlangga.

Namun, selain memperluas investasi, kapasitas industri juga harus ditingkatkan demi menciptakan lapangan kerja baru. "Peningkatan nilai tambah dalam negeri dan penyerapan tenaga kerja yang pada akhirnya akan mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional," pungkas Airlangga.
Dengan nilai harga konstan Rp1.036,4 triliun, industri pengolahan non-migas berkontribusi 21,36 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional sebesar Rp4.850,4 triliun sepanjang semester I 2017. Angka ini meningkat 3,38 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER