Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 56,9 poin (0,97 persen) ke level 5.891 setelah bergerak di antara 5.836-5.891 pada hari ini, Rabu (16/8).
Sementara di pasar valuta asing, nilai tukar rupiah ditutup melemah 16 poin (0,12 persen) di Rp13.377 per dolar AS, setelah bergerak di kisaran Rp13.360-Rp13.383.
RTI Infokom mencatat, investor membukukan transaksi sebesar Rp6,08 triliun dengan volume 7,54 miliar lembar saham. Sementara, dalam perdagangan di pasar reguler hari ini, investor asing tercatat melakukan jual bersih (
net sell) sebesar Rp46,96 miliar.
Sebanyak 166 saham naik, 153 saham turun, dan 128 saham tidak bergerak. Sementara 6 dari 10 indeks sektoral mengalami penguatan. Penguatan terbesar dialami oleh sektor barang konsumsi yang menguat sebesar 3,46 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari Asia, mayoritas indeks saham bergerak menguat. Kondisi itu ditunjukkan oleh indeks Nikkei225 di Jepang yang turun sebesar 0,12 persen, indeks Kospi di Korsel naik sebesar 0,6 persen, dan indeks Hang Seng di Hong Kong naik sebesar 0,86 persen.
Sore ini, mayoritas indeks saham di Eropa bergerak menguat sejak dibuka tadi siang. Indeks FTSE100 di Inggris naik 0,57 persen, indeks DAX di Jerman naik 0,82 persen, dan indeks CAC di Perancis naik 0,94 persen.
Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun depan mencapai 5,4 persen, naik dari target tahun ini sebesar 5,2 persen.
Dalam Nota Keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja (RAPBN) 2018 disebutkan Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimistis peningkatan pertumbuhan ekonomi tersebut terutama akan didorong oleh peningkatan kinerja investasi dan ekspor.
Kebijakan pengampunan pajak (tax amnesty) yang telah bergulir tahun 2016-2017 diharapkan dapat memberikan dorongan peningkatan pada sisi investasi di sektor riil, sementara di sisi lain pemerintah akan mendorong investasi di bidang infrastruktur dan memperbaiki kualitas daya saing
"Kinerja ekspor terutama komoditi nonmigas diharapkan tumbuh lebih baik seiring membaiknya permintaan negara-negara mitra dagang utama," bunyi Nota Keuangan RAPBN 2018 yang dikutip, Rabu (16/8). (gir)