Bank Indonesia Sebut Perlu Perubahan Alokasi Subsidi

CNN Indonesia
Kamis, 17 Agu 2017 17:15 WIB
Perubahan orientasi penggunaan anggaran subsidi dibutuhkan agar benar-benar menyasar ke 40 persen kalangan masyarakat termiskin dan memberi stimulus ekonomi.
Perubahan orientasi penggunaan anggaran subsidi dibutuhkan agar benar-benar menyasar ke 40 persen kalangan masyarakat termiskin dan memberi stimulus ekonomi. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (BI) menilai, pemerintah perlu mengubah kebijakan alokasi anggaran subsidi di tahun depan, dari semula hanya bertumpu pada besarannya anggaran yang disiapkan, menjadi lebih mementingkan sasaran penerima subsidi.

Gubernur BI Agus DW Martowardojo mengatakan, perubahan orientasi penggunaan anggaran subsidi tersebut dibutuhkan agar subsidi benar-benar menyasar ke 40 persen kalangan masyarakat termiskin, sehingga mampu menjadi stimulus.

"Karena subsidi jumlahnya besar tapi kalau bisa diubah dari subsidi harga menjadi subsidi target sesuai dengan target yang telah ditetapkan ke 40 persen masyarakat termiskin untuk diberikan, itu baik," ujar Agus usai Sidang Rapat Paripurna di Gedung DPR/MPR, Rabu (16/8).

Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018, pemerintah memasang target subsidi sebesar Rp172,4 triliun. Anggaran tersebut terdiri dari subsidi energi sebesar Rp103,36 triliun dan subsidi non energi Rp69,03 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara dalam APBN Perubahan 2017, pemerintah memasang proyeksi subsidi mencapai Rp168,96 triliun, yang terdiri dari subsidi energi sebesar Rp89,96 triliun dan subsidi non energi Rp79 triliun.

Untuk subsidi energi tahun ini di APBN Perubahan 2017 terdiri dari subsidi listrik sebesar Rp45,37 triliun, lalu subsidi bahan bakar minyak (BBM) sebesar Rp10,01 triliun.

Kemudian, subsidi gas elpiji dipatok sebesar Rp36,31 triliun, tetapi yang digunakan di tahun ini hanya sekitar Rp30,61 triliun dan sisanya Rp5,7 triliun dialihkan (carry over) ke tahun depan.

Sedangkan untuk subsidi non energi sampai akhir tahun ini di APBN Perubahan 2017 terbagi atas subsidi bunga kredit program sebesar Rp13 triliun, subsidi pajak Rp9,4 triliun, subsidi pangan Rp19,8 triliun, subsidi pupuk Rp31,2 triliun, subsidi benih Rp1,3 triliun, dan subsidi PSO Rp4,3 triliun.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER