Jakarta, CNN Indonesia -- Lembaga pemeringkat internasional Moody's Investors Service memberikan peringkat definitif B2 untuk obligasi tanpa jaminan
(senior unsecured bonds) yang dikeluarkan oleh PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) sebesar US$400 juta.
Pemberian peringkat ini menyusul selesainya penerbitan obligasi tanpa jaminan oleh Medco Energi. Selain itu, perusahaan juga konsisten dengan syarat dan kondisi yang diprediksi oleh Moody's.
Sebelumnya, pada Juli lalu, Moody's hanya mengganjar obligasi tanpa jaminan tersebut dengan peringkat sementara B2. Tak hanya itu, peringkat sementara B2 juga diberikan untuk
corporate family rating (CFR). Kini, peringkat untuk CFR Medco Energi juga telah diubah menjadi definitif B2.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penerbitan obligasi berdenomisasi dolar Amerika Serikat (AS) ini diterbitkan melalui anak usaha Medco Energi, yakni Medco Strait Services Pte. Ltd. Raihan penerbitan obligasi akan digunakan untuk beberapa hal terkait utang dan kebutuhan pendanaan.
Seluruh raihan obligasi sebesar US$383 juta dan penjualan akan digunakan untuk mendanai rekening cadangan bunga sebesar US$17 juta, melunasi utang proyek Natuna sebesar US$220 juta, dan membiayai kembali obligasi SGD US$72 juta.
Dengan demikian, ada dana sisa sekitar US$74 juta. Bila sesuai rencana, dana tersebut akan disimpan di dalam rekening
escrow untuk melunasi utang lainnya yang akan jatuh tempo dalam 12 bulan ke depan.
Hingga Juni, total dana yang berada dalam rekening
escrow beserta uang kas dan investasi jangka pendek perusahaan mencapai US$246 juta.
Sementara itu, Medco Energi telah mengeksekusi fasilitas jangka panjang sebesar US$360 juta untuk memenuhi kebutuhan proyek di Blok A. Kemudian, perusahaan juga memiliki fasilitas komitmen sebesar US$50 juta pada Juni 2017.
Adapun, posisi likuiditas perusahaan dinilai cukup memadai dalam waktu 12 bulan hingga 18 bulan ke depan. Hanya saja perlu diingat, perusahaan memiliki utang jatuh tempo pada 2019 dan 2020 sebesar US$400 juta. Hal itu berpotensi membuat perusahaan melakukan pembiayaan kembali
(refinancing).Moody's akan menurunkan peringkat yang telah diberikan jika profil likuiditas perusahaan melemah. Kemudian, kredit metrik melemah karena penurunan harga minyak, volume produksi, dan kegagalan membayar utang.
Sementara itu, peringkat bisa ditingkatkan jika rencana pengurangan telah selesai dilakukan, di mana ebitda turun dibawah 4,5 kali. Selain itu, Moody's akan menaikan peringkat jika kas dan setara kas perusahaan mampu menutupi jumlah utang jatuh tempo dalam 12 bulan ke depan.
(agi)