Jakarta, CNN Indonesia -- Standard & Poor (S&P), lembaga pemeringkat internasional, menegaskan peringkat AA+ terhadap Amerika Serikat (AS), sehari usai pemilihan presiden yang memenangkan Donald Trump, calon dari Partai Republik. S&P sekaligus mempertahankan outlook stabil terhadap negera Paman Sam tersebut.
Berdasarkan hasil hitung cepat lembaga survei di AS, taipan properti yang dikenal kontroversial itu berhasil mengungguli lawan politiknya dari Partai Demokrat, Hillary Clinton. Trump akan menduduki gedung putih pada Januari 2017 nanti dan memegang kendali cukup dominan terhadap lembaga legislatif AS.
"Kami menganggap, kekuatan institusional pemerintahan sebelumnya akan mendukung pelaksanaan kebijakan pemerintahan Trump, meskipun ia kurang berpengalaman, dan sempat menimbulkan ketidakpastian," ujar juru bicara S&P seperti dilansir Reuters, Kamis (10/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, S&P mengingatkan, Trump harus mewaspadai jumlah utang pemerintah AS yang tinggi yang berpotensi meningkatkan ketidakpastian dan membatasi peningkatan peringkat ekonomi AS.
Menurut juru bicara S&P, risiko ketidakpastian dan salah langkah dalam mengambil kebijakan terbuka lebar, mengingat belum terujinya sistem administrasi yang akan diaplikasikan Trump ke dalam pemerintahannya. Apabila hal itu terjadi, bukan tidak mungkin S&P menyeret turun peringkat AS.
S&P hanya akan meningkatkan peringkat AS jika melihat bukti bahwa upaya mengarah ke kebijakan fiskal dan publik yang lebih proaktif, sehingga mengurangi beban utang negara.
Sebelumnya, lembaga pemeringkat internasional lainnya, Fitch Ratings menyebutkan, kemenangan Trump tidak memiliki implikasi jangka pendek. Fitch Ratings mendapuk AS dengan peringkat stabil di AAA.
Pandangan berbeda disampaikan Moody's Investor Service yang menuturkan bahwa kemenangan Trump bakal berdampak terhadap perusahaan-perusahaan di berbagai sektor usaha.
(bir)