Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pupuk Indonesia (Persero) berharap bisa mengoperasikan pembangkit listrik sebesar 100 Megawatt (MW) di akhir 2018 mendatang. Untuk mencapai target tersebut, perusahaan akan getol melakukan akuisisi kepemiikan pembangkit maupun mengembangkan pembangkit secara swadaya. Adapun, akuisisi ini akan dilakukan melalui anak usahanya, yakni PT Pupuk Indonesia Energi (PI Energi).
Direktur Utama PI Energi Tentaminarto Tri Februartono mengungkapkan, aksi korporasi ini merupakan penugasan yang sengaja diberikan oleh induk usaha. Menurutnya, Pupuk Indonesia memang menginginkan PI Energi untuk mengoperasikan seluruh pembangkit yang memasok listrik bagi kebutuhan produksi pupuk. Jika energi dikelola secara mandiri, maka biaya produksi Pupuk Indonesia diharapkan bisa semakin efisien.
Selain itu, PI Energi juga diharapkan bisa membidik proyek-proyek strategis di luar kebutuhan Pupuk Indonesia. “Di dalam pendiriannya, PI Energi ditugaskan mengambil semua bisnis yang terkait energi listrik. Tahun depan kami harap kapasitas yang kami kelola bisa mencapai 100 MW,” ujar Tentaminarto, Jumat (18/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mencapai angka tersebut, perusahaan rencananya akan mengakuisisi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 2x25 MW di Mamuju, Sulawesi Barat dari PT Rekind Daya Mamuju (RDM) dengan kepemilikan minimal 51 persen. Adapun, RDM merupakan anak usaha dari PT Rekayasa Industri.
Meski begitu, Tentaminarto masih belum tahu ihwal nilai akuisisi tersebut. Ia sendiri berharap akuisisi ini bisa rampung dalam waktu dekat. “Karena nanti ekuitasnya masih akan dihitung oleh lembaga penilai independen. Tapi, secara garis besar, nilai proyeknya sendiri sekitar Rp1 triliun,” paparnya.
Ia menuturkan, akuisisi PLTU di Mamuju ini merupakan aksi akuisisi kedua setelah perusahaan sebelumnya mencaplok 51 persen Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) berkapasitas 34 MW yang dikelola PT Kaltim Daya Mandiri (KDM) akhir 2016 lalu. Pasca akuisisi, ia berharap KDM bisa menjadi anak usaha PI Energi yang mengelola pembangkit berbasis Energi Baru dan Terbarukan.
Sebagai informasi, saham PLTMH tersebut dibeli PI Energi dari PT Kaltim Industrial Estate. Pembangkit ini menyuplai listrik bagi pabrik PT Pupuk Kaltim. “Setelah akuisisi pembangkit, kami pun akan mengembangkan pembangkit EBT melalui anak usaha ini,” imbuhnya.
Tak hanya akuisisi, pengembangan energi listrik rencananya akan dilakukan melalui pengembangan pembangkit baru. Tentaminarto mencontohkan, saat ini perusahaan tengah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di Gresik berkapasitas 22 MW yang akan memasok pabrik amonia-urea milik PT Petrokimia Gresik. Ia berharap, PLTG ini bisa beroperasi penuh tahun depan.
Selain di Gresik, PI Energi juga akan membangun proyek pembangkit untuk memasok PT Pupuk Iskandar Muda di Aceh. “Kalau masalah kapasitas, itu nanti disesuaikan dengan kebutuhan. Tapi kalau dihitung-hitung, 22 MW ditambah 43 MW dan 50 MW, tahun depan kami punya 100 MW,” jelasnya.
Sebagai informasi, PI Energi mulai beroperasi sejak 2014 dengan kepemilikan Pupuk Indonesia sebesar 50 persen, PT Pupuk Siriwijaya, PT Pupuk Kaltim, dan PT Petrokimia Gresik masing-masing sebesar 10 persen, serta PT Pupuk Iskandar Muda, PT Pupuk Kujang, dan PT Rekayasa Industri yang masing-masing mengempit 5 persen.