Keuntungan Perbankan Tembus Rp65 Triliun di Semester I

CNN Indonesia
Jumat, 18 Agu 2017 18:35 WIB
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan, jumlah laba tersebut mekar 20,28 persen dari periode yang sama tahun lalu, Rp54,62 triliun.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan, jumlah laba tersebut mekar 20,28 persen dari periode yang sama tahun lalu, Rp54,62 triliun. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melansir laba bersih perbankan sepanjang semester I 2017 mencapai Rp65,7 triliun atau mekar 20,28 persen dari periode yang sama tahun lalu, Rp54,62 triliun. Capaian itu jauh lebih baik dibandingkan capaian semester I 2016,di mana laba hanya tumbuh 7,43 persen.

Jika dibandingkan kinerja kuartal I di mana laba tumbuh 13,57 persen secara tahunan, maka kinerja laba sepanjang paruh pertama tahun ini juga terbilang membaik.

"Laba bank [semester I 2017] cukup bagus," tutur Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jumat [18/8].

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia OJK Juni 2017, kenaikan laba bersih perbankan tersebut antara lain ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga bersih. Per akhir Juni 2017, pendapatan bunga bersih perbankan tercatat naik 5,6 persen secara tahunan menjadi Rp175,93 triliun.

Kenaikan pendapatan bunga bersih tersebut berasal dari pertumbuhan pendapatan bunga yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan beban bunga.

Tercatat, pendapatan bunga perbankan mencapai Rp357,16 triliun pada semester I 2017 atau tumbuh 5,3 persen secara tahunan. Sementara, beban bunga naik 5 persen menjadi Rp181,23 triliun.

Perbaikan kinerja laba perbankan sepanjang Januari-Juni 2017 juga disumbang oleh turunnya beban operasional bank sebesar 5,6 persen dari Rp226,98 triliun pada semester I 2016 menjadi Rp214,19 triliun.

Keuntungan Perbankan Tembus Rp65 Triliun di Semester IAktivitas perbankan. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Sementara, pendapatan operasional bank tercatat sebesar Rp120,51 triliun atau melorot 6,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, Rp129, 11 triliun.

Jika dirinci, pertumbuhan laba bank tertinggi terjadi pada Bank Umum Kategori Usaha (BUKU) 3, yaitu sebesar 24,22 persen menjadi Rp18,46 triliun dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp14, 86triliun. Disusul bank BUKU 4 dengan yang tumbuh sebesar 23,62 persen menjadi Rp40, 14 triliun per Juni 2017 dari Rp32,47 triliun per Juni 2016.

Di sisi lain, laba bank BUKU 1 tergerus sebesar 11,75 persen menjadi Rp571 miliar per Juni 2017 dari periode yang sama tahun lalu, Rp647 miliar. Kemudian, laba bank BUKU 2 turun 11,18 persen menjadi Rp5,4 triliun per Juni 2017 dari Rp6,08 triliun per Juni 2016.

Di kelompok bank syariah, per Juni 2017,laba bank BUKU 1 syariah tercatat Rp55 miliar meroket lebih dari sembilan kali lipat dari capaian periode yang sama tahun lalu, Rp6 miliar. Hal ini disumbang oleh penurunan beban operasional dari Rp1, 4 triliun menjadi Rp370 miliar.

Kenaikan juga terjadi pada laba bank BUKU 2 syariah yang tumbuh 129 persen menjadi Rp889 miliar per Juni 2017.

Selanjutnya, penyaluran kredit per semester I 2017 mencapai Rp4.491,19 triliun atau hanya tumbuh 7,74 persen dari periode yang sama tahun lalu, Rp4.168,31 miliar.


Kenaikan penyaluran kredit tersebut juga diiringi kenaikan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 10,3 persen secara tahunan dari Rp4.574, 67 triliun pada Juni 2016 menjadi Rp5.045,99 triliun.

Lebih lanjut, margin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) perbankan turun dari dari 5,59 persen pada Juni 2016 menjadi 5,35 persen. Adapun total aset perbankan pada semester I 2017 mengalami kenaikan secara tahunan sebesar 10,42 persen secara tahunan Rp7.025,81 triliun.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER