Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak dalam teritori positif pada hari ini, Rabu (22/8). Perdagangan bakal ditopang oleh keputusan Bank Indonesia (BI) yang menurunkan suku bunga acuan 4,5 persen.
Analis Oso Sekuritas Riska Afriani menyatakan, keputusan BI ini memberikan kejutan karena di luar ekspektasi pasar yang sebelumnya memprediksi BI tetap mempertahankan suku bunga di level 4,75 persen.
"Artinya BI optimistis dengan kondisi ekonomi Indonesia. Tentu direspon positif oleh pasar," kata Riska kepada
CNNIndonesia.com, dikutip Rabu (22/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika suku bunga acuan telah diturunkan, maka akan menjadi stimulus bagi perbankan menurunkan suku bunga kredit. Dengan demikian, ada potensi pertumbuhan kredit yang saat ini masih dinilai melambat.
"Ini supaya terjadi kegiatan ekonomi yang lebih ekspansif. Pengusaha yang tadinya mungkin menahan untuk membangun pabrik, sekarang dinilai waktu yang tepat," terang Riska.
Selain itu, Riska memandang, penurunan suku bunga acuan juga sebagai upaya BI untuk menggapai pertumbuhan ekonomi 5,2 persen pada akhir tahun ini. Dengan kondisi yang ada, Riska memprediksi, IHSG bergerak dalam rentang support 5.865 dan resistance 5.905.
Sementara, analis Indosurya Mandiri Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, IHSG memiliki peluang untuk mencetak rekor terbaru dan bertahan dalam rekor tersebut.
"Kondisi perekonomian saat ini masih berada dalam kondisi cukup stabil dengan optimisme yang cukup tinggi," terang William dalam risetnya.
Menurutnya, IHSG akan bergerak dalam rentang support 5.811 dan resistance 5.945. Beberapa saham berbasis barang konsumsi direkomendasikan buy oleh William.
Saham-saham tersebut, yakni PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).
Pada penutupan kemarin, IHSG menguat 19,29 poin (0,32 persen) ke level 5.880 setelah bergerak di antara 5.862-5.885. Hal ini sejalan dengan nilai tukar rupiah yang menguat 7 poin (0,05 persen) di Rp13.344 per dolar AS.