Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo menyetujui peta jalan (road map) mobil listrik yang disiapkan oleh Kementerian Perindustrian.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, salah satu yang disetujui adalah 20 persen produksi mobil pada 2025 merupakan mobil listrik (
electric vehicle). Hal itu disampaikan Airlangga usai melapor kepada Jokowi beserta Menko Perekonomian Darmin Nasution di Istana Merdeka siang tadi.
"Pak Presiden melakukan semacam pembatasan pada waktu tertentu," kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (30/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyatakan, produksi mobil listrik per tahun bisa mencapai 400 ribu unit apabila produksi mobil secara keseluruhan sampai dua juta unit.
Pemerintah, kata Airlangga, segera menguji coba prototipe dua tipe kendaraan ramah lingkungan, yakni
plug-in hybrid dan
self-charging electric vehicle untuk mencapai hal itu. Kedua tipe kendaraan ini sudah tersedia di Indonesia.
Sementara itu, Airlangga menyatakan, pengembangan mobil listrik bersifat kompleks karena banyaknya material yang dibutuhkan. Sebagai langkah awal, Kemenperin sedang melakukan riset untuk mempersiapkan produksi baterai lithium-ion skala besar.
Pemerintah juga akan menyiapkan skema insentif bea masuk lima persen bagi beberapa
most favoured nation dengan prinsip bersedia memproduksi massal mobil listrik di dalam negeri.
Beberapa negara yang berminat bekerja sama dengan Indonesia mengembangkan mobil listrik adalah China, Jepang, dan Taiwan.
Di sisi lain, pemerintah juga akan mendorong perusahaan lokal, penyuplai komponen mobil mulai beralih agar mampu menyuplai komponen mobil listrik. Hal ini supaya mendatang mobil listrik segera diproduksi dalam jumlah besar dan mampu dipasarkan di Indonesia.