Jokowi Bakal Rayu Perusahaan Asing Melantai ke Bursa RI
CNN Indonesia
Selasa, 04 Jul 2017 15:10 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan memanggil perusahaan yang mencari untung di Indonesia tetapi mencatatkan sahamnya (listing) di bursa efek luar negeri untuk bergabung di Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Ada list-nya, saya pegang. Paling nanti saya panggil satu per satu," kata Jokowi, Selasa (4/7).
Kendati melakukan pemanggilan, ia memastikan tidak akan memaksa perusahaan-perusahaan tersebut untuk menjadi perusahaan publik di Indonesia. Hanya saja, Jokowi akan memberikan pengertian terkait manfaat dari pencatatan di dalam negeri.
"Lalu itu kan memberikan efek yang besar bagi negara, jangan negara orang lain yang untung, produksi bisnis di sini kok listing-nya di Singapura, Hong Kong, New York?," katanya.
Beberapa perusahaan yang dimaksud, yakni perusahaan tambang dan perusahaan sawit. Sayang, ia tak menjelaskan secara rinci perusahaan yang dimaksud. Ia menyebut, jumlahnya tidak banyak tapi beberapa perusahaan tersebut memiliki keuntungan atau aset yang besar.
"Enggak banyak, tapi uangnya besar-besar," terang dia.
Salah satu perusahaan tambang yang melakukan eksplorasi di Indonesia, tetapi tidak listing di Indonesia, yakni PT Freeport Indonesia (PTFI). Perusahaan ini merupakan perusahaan afiliasi dari Freeport-McMoRan. Saat ini, Freeport-McMoRan menjadi perusahaan publik di Amerika Serikat (AS).
Tak lupa, ia mengingatkan agar seluruh jajaran direksi BEI untuk selalu melakukan sosialisasi kepada masyarakat umum, agar BEI tidak hanya diramaikan oleh masyarakat kelas menengah ke atas.
"Artinya, rakyat juga bisa merasakan, agar tidak hanya di tataran elit saja," ucap Jokowi.
Sementara itu, Jokowi juga mengimbau agar pelaku pasar tidak ikut mengurusi hal-hal berbau politik dan tetap fokus terhadap perkembangan ekonomi atau pasar modal. Hal ini juga untuk meyakinkan investor untuk tetap menanamkan dananya di Indonesia.
"Karena saya ingin dengan menguatnya ekonomi kita, maka akan banyak lapangan pekerjaan yang terbuka dan nilai tambah yang bisa kita ambil dengan kondisi yang baik," paparnya.
"Ada list-nya, saya pegang. Paling nanti saya panggil satu per satu," kata Jokowi, Selasa (4/7).
Kendati melakukan pemanggilan, ia memastikan tidak akan memaksa perusahaan-perusahaan tersebut untuk menjadi perusahaan publik di Indonesia. Hanya saja, Jokowi akan memberikan pengertian terkait manfaat dari pencatatan di dalam negeri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa perusahaan yang dimaksud, yakni perusahaan tambang dan perusahaan sawit. Sayang, ia tak menjelaskan secara rinci perusahaan yang dimaksud. Ia menyebut, jumlahnya tidak banyak tapi beberapa perusahaan tersebut memiliki keuntungan atau aset yang besar.
Salah satu perusahaan tambang yang melakukan eksplorasi di Indonesia, tetapi tidak listing di Indonesia, yakni PT Freeport Indonesia (PTFI). Perusahaan ini merupakan perusahaan afiliasi dari Freeport-McMoRan. Saat ini, Freeport-McMoRan menjadi perusahaan publik di Amerika Serikat (AS).
Tak lupa, ia mengingatkan agar seluruh jajaran direksi BEI untuk selalu melakukan sosialisasi kepada masyarakat umum, agar BEI tidak hanya diramaikan oleh masyarakat kelas menengah ke atas.
Sementara itu, Jokowi juga mengimbau agar pelaku pasar tidak ikut mengurusi hal-hal berbau politik dan tetap fokus terhadap perkembangan ekonomi atau pasar modal. Hal ini juga untuk meyakinkan investor untuk tetap menanamkan dananya di Indonesia.
"Karena saya ingin dengan menguatnya ekonomi kita, maka akan banyak lapangan pekerjaan yang terbuka dan nilai tambah yang bisa kita ambil dengan kondisi yang baik," paparnya.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK