Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang bangkit pada hari ini, Kamis (31/8), ditopang oleh Paket Kebijakan Ekonomi XVI yang akan diumumkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kepala Riset First Asia Capital David Sutyanto menjelaskan, paket kebijakan itu akan berisi tentang insentif untuk mendorong investasi di dalam negeri.
Tak hanya dari domestik, IHSG juga akan diwarnai oleh sentimen global. Dalam hal ini, data aktivitas manufaktur China juga akan menjadi katalis positif IHSG sepanjang hari ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"IHSG diperkirakan bergerak di kisaran 5.850 hingga
resistance di 5.890 hingga 5.915 dan berpeluang bangkit," ungkap David dalam risetnya, dikutip Kamis (31/8).
Senada, Analis Bianaartha Sekuritas Reza Priyambada memprediksi IHSG berpeluang bangkit. Sentimen positif datang dari arahan Jokowi kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menurunkan suku bunga.
Aksi beli yang terjadi jelang penutupan perdagangan kemarin, lanjut Reza, juga memberikan sinyal positif pada hari ini dan selanjutnya. Meski memang, aksi jual masih saja dilakukan oleh pelaku pasar.
"Diharapkan volume beli dapat lebih meningkat sehingga dimungkinkan mengimbangi masih adanya volume jual dan membuat laju IHSG berbalik naik," ungkap Reza dalam risetnya.
Reza memprediksi, IHSG bergerak dalam rentang
support 5.845-5.859 dan
resistance 5.889-5.907. Ia menambahkan, jika IHSG tidak berhasil bangkit, maka diharapkan paling pelemahan dapat terbatas.
"Ini agar IHSG dapat menemukan kembali momentumnya untuk berbalik naik," terang dia.
Sebagai informasi, IHSG kemarin ditutup melemah 15,7 poin (0,26 persen) ke level 5.872 setelah bergerak di antara 5.863-5.893.
Adapun, bursa saham Wall Street berhasil menguat tadi malam. Indeks Dow Jones naik 0,12 persen, indeks S&P500 dan Nasdaq masing-masing menguat 0,46 persen dan 1,05 persen.
(gir)