AirAsia 'Menyusup' ke Lantai Bursa Saham Indonesia

CNN Indonesia
Rabu, 30 Agu 2017 13:05 WIB
PT Indonesia Airasia bakal masuk ke Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan skema backdoor listing melalui penerbitan saham PT Rimau Multi Putra Pratama Tbk.
PT Indonesia Airasia bakal masuk ke Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan skema backdoor listing melalui penerbitan saham PT Rimau Multi Putra Pratama Tbk. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Indonesia Airasia bakal masuk ke Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui skema backdoor listing. Artinya, perusahaan tidak akan melakukan penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO) secara langsung.

Dalam keterbukaan informasi di BEI, Indonesia Airasia berencana 'menyusup' melalui PT Rimau Multi Putra Pratama Tbk (CMPP) yang akan menerbitkan Penawaran Umum Terbatas I (PUT 1) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue.

Nantinya, PT Fersindo Nusaperkasa (FN) dan AirAsia Investment Ltd. (AIL) akan menjadi pembeli siaga (standby buyer) dalam penerbitan rights issue tersebut. Dengan demikian, keduanya akan menjadi pemilik saham dari Rimau Multi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Perusahaan berencana melego sebanyak 13,64 miliar lembar saham. Sementara, harga pelaksanaan dipatok senilai Rp250 per saham, di mana perusahaan berpotensi meraup dana sebesar Rp3,41 triliun.

Setelah proses itu dilakukan, Rimau Multi akan menggunakan sebagian besar dananya untuk mengambil alih sekuritas perpetual yang diterbitkan PT Indonesia Airasia (IAA).

Jumlah dana yang akan digunakan untuk mengambil alih sekuritas perpetual tersebut sebesar Rp2,6 triliun atau 75 persen dari raihan dana rights issue. Bila dirinci, Fersindo Nusaperkasa akan mengambil alih Rp1,32 triliun dan AirAsia Investment sebesar Rp1,27 triliun.

Adapun, sisa dana atau sebesar 24 persen akan digunakan untuk modal kerja Rimau Multi dan anak usahanya. Setelah pengambilalihan sekuritas perpetual, nantinya akan dikonversi menjadi saham baru sebanyak 241.067 lembar saham. Sehingga, Rimau Multi akan menggenggam 57,25 persen saham Indonesia Airasia.

Fersindo Nusaperkasa dan AirAsia Investment merupakan pemegang saham utama dari Indonesia Airasia. Dalam hal ini, Fersindo Nusaperkasa memiliki 51 persen saham di Indonesia Airasia dan 49 persen digenggam oleh AirAsia Investment.


Bila proses ini sukses dilakukan, maka Fersindo Nusaperkasa akan memiliki 49,96 persen saham Rimau Multi dan AirAsia Investment sebesar 48 persen. Kemudian, saham PT Rimau Multi Investama (RMI) dan publik akan terdilusi masing-masing menjadi 1,55 persen dan 0,48 persen.

Perusahaan yang bergerak dalam bidang pengangkutan batu bara dan pelayaran ini akan melangsungkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 6 Oktober mendatang untuk meminta persetujuan pemegang saham dalam transaksi tersebut.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER