Sepekan, Investor Asing Jual Bersih Saham Rp1,47 Triliun

CNN Indonesia
Jumat, 01 Sep 2017 18:50 WIB
Hal itu membuat laju IHSG pada 28 hingga 31 Agustus 2017 melemah 0,86 persen ke level 5.864,05 dari posisi 5.915,36 poin pada periode sepekan sebelumnya.
Hal itu membuat laju IHSG pada 28 hingga 31 Agustus 2017 melemah 0,86 persen ke level 5.864,05 dari posisi 5.915,36 poin pada periode sepekan sebelumnya. (CNN Indonesia/Hesti Rika Pratiwi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah sepanjang pekan ini karena investor asing mencatatkan aksi jual bersih hingga Rp1,47 triliun.

Kepala Komunikasi Bursa Efek Indonesia (BEI) Yulianto Aji Sadono mengatakan laju IHSG pada periode 28 hingga 31 Agustus 2017 melemah 0,86 persen ke posisi 5.864,05 poin dari posisi 5.915,36 poin pada periode sepekan sebelumnya.

Nilai kapitalisasi pasar pekan ini juga tercatat turun 0,86 persen menjadi Rp6.426,02 triliun dari Rp6.481,83 triliun pada pekan lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Namun, pada pekan ini, rata-rata nilai transaksi harian saham mengalami kenaikan 8,08 persen menjadi Rp6,95 triliun dari Rp6,43 triliun pada pekan lalu.

Di sisi lain, rata-rata volume transaksi harian turun 3,07 persen menjadi 9,46 miliar unit saham dari 9,75 miliar unit saham sepekan sebelumnya, dan rata-rata frekuensi transaksi harian saham juga turun 2,31 persen menjadi 318,55 ribu kali transaksi dari 326,11 ribu kali transaksi pada pekan lalu.

“Investor asing mencatatkan jual bersih Rp1,47 triliun pada pekan ini. Sehingga di sepanjang tahun ini aliran dana investor asing meski masih mencatatkan beli bersih namun jumlahnya tinggal Rp484,7 miliar,” ujar Yulianto dalam keterangan resmi, Jumat (1/9).

Sebelumnya, jelang penutupan perdagangan saham akhir pekan ini, Presiden Joko Widodo mengingkatkan kembali seluruh pihak, termasuk pelaku industri di pasar modal, agar momentum iklim investasi dapat dimanfaatkan dengan baik.


Momentum yang dimaksud presiden tersebut adalah predikat layak investasi untuk Indonesia seperti yang telah disematkan lembaga pemeringkat kredit Standard & Poor’s (S&P).

“Kita harus manfaatkan momentum investasi yang ada supaya tidak lagi ada wait and see. Jangan sampai melewatkan momentum,” ujar presiden ketika memberikan sambutan pada acara Pencatatan Perdana Efek Beragun Aset (EBA) Mandiri JSMR01 Surat Berharga Hak atas Pendapatan Tol Jagorawi (EBA Kelas A) di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (31/8).
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER