Jakarta, CNN Indonesia -- Bak seorang pengelola akun media sosial yang berkomunikasi dengan santai dan cenderung tidak formal kepada warganet, Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (DJP Kemenkeu) rupanya turut mengadopsi gaya komunikasi tersebut.
Melalui akun Twitter resmi, @DitjenPajakRI, DJP memberi sebutan bagi pengelola akunnya dengan nama Taxmin. Taxmin kemudian mengelola akun DJP untuk memberikan sosialisasi sektor perpajakan, misalnya menjelaskan cara mendaftar Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Hanya saja, penjelasan pajak yang diberikan Taxmin dibalut dengan gaya komunikasi yang lebih santai, bahkan kadang 'nyeleneh' agar suasana lebih cair.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Pelayanan, Penyuluhan, dan Hubungan Masyarakat (P2 Humas) DJP Hestu Yoga Saksama mengungkapkan, memang institusinya sengaja menerapkan gaya komunikasi santai di Twitter agar lebih interaktif kepada masyarakat pengguna Twitter.
"Akun Twitter memang kami gunakan untuk edukasi. Sekarang kan dominannya generasi milenial dengan usia 40 tahun ke bawah," ucap Yoga, sapaan akrabnya di Kantor Pusat DJP, Senin (4/9).
Tujuannya, tak hanya mudah berkomunikasi dengan masyarakat, namun juga memberikan edukasi pajak yang biasanya dianggap sulit oleh masyarakat dan cenderung dihindari, menjadi hal yang menarik.
"Jadi, cara komunikasinya harus yang mudah diterima masyarakat karena tidak mungkin kan bicara soal peraturan-peraturan terlalu serius," kata Yoga.
Gaya tersebut rupanya mendapat sambutan positif dari warganet. Bahkan, kian hari, semakin banyak interaksi antara warganet dengan Taxmin dalam akun Twitter yang dibuat sejak April 2012 tersebut.
Ada yang benar-benar menanyakan kepada Taxmin mengenai hal-hal teknis pajak, misalnya cara mendaftar Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), menambah daftar harta di NPWP, batasan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP), hingga lainnya.
Namun, rupanya tak sedikit yang justru memberikan celetukan 'nyeleneh' kepada Taxmin yang jumlah pengikutnya di Twitter telah mencapai 63,9 ribu pengikut itu.
Misalnya, dari yang menanyakan status NPWP Raisa Andriana, aktris yang baru saja menikah dengan sesama rekan artis, Hamish Daud, sehingga seharusnya NPWP Raisa yang telah berstatus istri ikut dengan NPWP Hamish.
Lalu, ada pula yang memberikan pertanyaan 'iseng', seperti menanyakan berapa besaran pajak awan kinton yang dimiliki Son Goku, tokoh di serial kartun
Dragon Ball..
Hingga, perahu tak terlihat yang dimiliki Mermaid Man dan Barnacle Boy dalam serial kartun
SpongeBob SquarePants.Namun, rupanya DJP menganggap hal-hal ini sebagai bentuk ketertarikan masyarakat, khususnya warganet, untuk menggali informasi pajak dengan cara yang lebih santai.
"Ya tidak apa, artinya mereka mulai mau belajar soal pajak," pungkas Yoga.
(asa)