Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan digital terus mewarnai lantai bursa. Kali ini PT Kioson Komersial Indonesia menjadi perusahaan perdagangan elektronik (e-commerce) pertama yang akan melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) sebanyak 150 juta lembar saham.
Co-Founder Kioson Komersial Indonesia Jasin Halim menyampaikan perseroan akan menerbitkan maksimal 150 juta lembar saham atau 23,07 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh. Saham ditawarkan dengan harga Rp280 sampai Rp300 per lembar.
"Rencana IPO merupakan bagian dari strategi untuk menjadi jembatan antara 'underserved market' dengan teknologi digital. Kioson menargetkan dana dari hasil IPO sebanyak Rp42 miliar sampai dengan Rp45 miliar," ujar Jasin seperti dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (7/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara bersamaan, Kioson juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 150 juta Waran Seri I yang menyertai saham baru Kioson atau sebanyak-banyaknya 30% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh untuk diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham.
Secara rinci, sekitar 75,76 persen dana hasil IPO akan digunakan untuk mengakuisisi PT Narindo Solusi Kommikasi (Narindo). Sisanya, akan digunakan untuk modal kerja perusahaan.
"Akuisisi itu akan memperkuat struktur dan menambah portofolio perseroan, yang pada akhimya akan memberikan kontribusi positif pada kinerja keuangan perseroan," katanya.
Dalam aksi korporasi itu, PT Kioson Komersial Indonesia menunjuk PT Sinarmas Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi. Ditargetkan, saham Kioson dicatatkan pada 3 Oktober 2017 mendatang di BEI. Kioson menggunakan laporan keuangan periode April 2017 sebagai salah satu syarat mengajukan IPO.
Ia optimistis IPO Kioson dapat menjadi pilihan investasi yang tepat bagi para investor mengingat potensi perkembangan bisnis yang terbuka lebar menyusul strategi perusahaan juga sejalan dengan visi pemerintah yang menargetkan untuk menjadi nagara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 April 2017, omset Kioson sudah mencapai Rp25,9 miliar. Dengan total aset mencapai Rp44,77 miliar atau naik sebesar 25,29 persen bila dibandingkan asetnya per 31 Desember 2016.