Pangsa Pasar Bank Syariah Berpeluang Capai 7 Persen

CNN Indonesia
Rabu, 20 Sep 2017 18:57 WIB
Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) menyebutkan, saat ini, pangsa pasar bank syariah baru sekitar 5 persen dari total pasar bank umum nasional.
Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) menyebutkan, saat ini, pangsa pasar bank syariah baru sekitar 5 persen dari total pasar bank umum nasional. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia -- Asosiasi Bank Syariah Indonesia (asbisindo) melihat peluang peningkatan pangsa pasar perbankan syariah hingga 7 persen. Saat ini, pangsa pasar perbankan syariah baru sekitar 5 persen dari total pasar bank umum di Indonesia.

“Angka market share (5 persen) tersebut secara jumlah persentase memang masih terlalu kecil. Kalau dari sisi berbeda, terdapat sebuah peluang perbankan syariah untuk berkembang di atas 7 persen,” ujar Ketua Asbisindo Mochamad Hadi Santoso di Jakarta Convention Center, Rabu (20/9).

Menurut Hadi, potensi pasar perbankan syariah di Indonesia sangat besar, mengingat mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam. Sayangnya, penetrasi perbankan syariah masih berjalan lambat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untungnya, perkembangan syariah nasional didukung oleh regulator. Misalnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menyusun Peta Jalan (Road Map) Pengembangan Keuangan Syariah Indonesia 2017 – 2019.

Kemudian, pemerintah melalui Badan Pengelolaan Keuangan Haji (BPKH) juga melibatkan perbankan syariah dalam pengelolaan dana haji.

Ke depan, sambung dia, perbankan syariah harus bisa berinovasi demi memberikan layanan terbaik bagi masyarakat maupun pemerintah.

Dengan inovasi dan perbaikan layanan, perbankan syariah nasional bisa bersaing dengan perbankan konvensional dalam menarik dana murah masyarakat.

"Layanan perbankan syariah harus tidak kalah dengan perbankan konvensional,” katanya.

Berdasarkan  data OJK, per akhir Juni 2017, total aset perbankan syariah mencapai Rp378 triliun atau tumbuh 24 persen secara tahunan. Total pembiayaan yang disalurkan naik 19 persen menjadi Rp266 triliun. Sementara, dana pihak ketiga yang dikelola mencapai Rp302 triliun atau naik 25 persen.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER