Jakarta, CNN Indonesia -- Orang kaya di Indonesia lebih senang menempatkan kekayaannya dalam bentuk tabungan deposito dibandingkan produk investasi pasar modal. Hal itu tercermin dari profil nasabah
tajir PT Bank Mandiri Tbk.
"Sebanyak 70 persen masih ditempatkan pada Dana Pihak Ketiga, 30 persen pada kombinasi aset keuangan lain," tutur Direktur Bank Mandiri Hery Gunardi usai peluncuran Mandiri Private Lounge di Plaza Bapindo, Senin (25/9).
Per akhir Agustus, Bank berlogo pita emas ini memiliki nasabah wealth management mencapai 51.200 nasabah dengan total dana kelolaan (
fund under management/FUM) sebesar Rp169 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nasabah
wealth management adalah nasabah prioritas yang memiliki dana mengendap di perseroan lebih dari Rp1 miliar baik dalam bentuk tabungan maupun produk investasi lain. Sebanyak 1.762 nasabah diantaranya merupakan nasabah perbankan privat (
private banking) atau memiliki dana mengendap lebih dari Rp20 miliar.
Tahun lalu, total dana kelolaan nasabah
private banking mencapai Rp52 triliun pada Agustus 2017, naik sebesar 22 persen jika dibandingkan Agustus 2016.
Senior Vice President Wealth Management Group Bank Mandiri Elina Wirjakusuma berpendapat, pola investasi masyarakat Indonesia masih cenderung konservatif. Artinya, lebih suka instrumen berisiko rendah seperti produk deposito.
Untuk produk aset keuangan pun, nasabah lebih menyukai instrumen reksa dana pasar uang dan obligasi dibandingkan saham.
Elina mengungkapkan, tren penurunan suku bunga deposito seiring turunnya suku bunga acuan membuat nasabah premium mulai mengalihkan dananya ke instrumen keuangan lain, seperti surat berharga. Tak ayal, pertumbuhan investasi
private banking tahun ini lebih dari 20 persen.
"Kami juga terus memberikan edukasi instrumen investasi kepada nasabah," ujar Elina.
Guna memberikan pelayanan terbaik pada nasabah
private banking, perseroan meluncurkan fasilitas eksklusif Mandiri Private Banking Office yang dapat meningkatkan kemudahan dan kenyamanan dalam bertransaksi.
Kehadiran fasilitas Mandiri Private Banking Office ini sejalan dengan strategi pengembangan bisnis perseroan melalui penguatan segmen retail dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas nilai tambah kepada nasabah. Hal ini juga sejalan dengan masuknya dana repatriasi program amnesti pajak.
Melalui fasilitas ini, perseroan tidak hanya menawarakan segmen
private banking benefit khusus seperti halnya segmen prioritas, tetapi juga mulai memberikan total
advisory dan
wealth products yang menyeluruh untuk solusi keuangan nasabah.