Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memproyeksi tingkat kemiskinan pada 2014 akan mencapai 0 dengan digenjotnya pertumbuhan ekonomi inklusif.
Badan itu menyatakan dengan pertumbuhan ekonomi yang inklusif atau merata ke seluruh desil pendapatan, tingkat kemiskinan akan mencapai 0,02 persen pada 2045.
“Dengan pertumbuhan ekonomi inklusif, tingkat kemiskinan mendekati 0 pada 2014,” demikian keterangan Orasi Ilmiah Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro yang dikutip CNNIndonesia.com, Kamis (28/9).
Rasio Gini Indonesia pada Maret lalu mencapai 0,393 atau turun dari September 2016 yakni 0,394. Bappenas memiliki tiga kategori soal kalangan miskin, yakni sangat miskin, miskin dan rentan miskin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah upaya yang dilakukan pemerintah adalah memperkuat dan memperluas basis-basis perekonomian wilayah Timur Indonesia. Selain itu, mengembangkan kota-kota baru dan pusat produksi perdagangan.
Tak hanya itu, Bappenas menyatakan, upaya pemerataan juga dilakukan dengan membangun dan memperkuat rantai industri produk unggulan.
Pemerintah juga menargetkan target pertumbuhan ekonomi wilayah luar Jawa akan semakin tinggi sepanjang 2016—2045.
Di antaranya adalah Pulau Kalimantan yang akan diprioritaskan pusat pertambangan dan kehutanan, sehingga ditargetkan ekonomi tumbuh 6,9 persen per tahun.
Sedangkan Pulau Sulawesi ditargetkan mencapai 7,4 persen per tahun. Pulau itu akan difokuskan menjadi pusat industri pangan penggerak ekonomi hingga sumber keanekaragaman hayati Indonesia.
Bukan Sekelompok OrangPresiden Jokowi sebelumnya mengatakan kemakmuran tak hanya ditujukan kepada sekelompok orang, melainkan untuk bersama. Dia menginginkan kemakmuran yang berkeadilan.
Oleh karena itu, dia menuturkan, diperlukan tiga syarat pokok yakni keberpihakan, usaha bersama dengan semangat gotong-royong hingga pencapaian kemakmuran yang inklusif.
“Semua warga negara tanpa kecuali harus mendapatkan kesempatan yang sama,” ujar Jokowi dalam keterangan resminya.