Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut, penjualan reksa dana secara daring
(online) akan menjadi tren yang harus diikuti oleh semua perusahaan manajer investasi. Pasalnya, penjualan reksa dana secara digital terbilang paling ampuh bagi industri.
Kepala Pengawas Pasar Modal II OJK Fahri Hilmi mengatakan, industri reksa dana telah mencoba berbagai cara untuk memasarkan reksa dana agar tersebar luas di Indonesia secara merata. Namun, penjualan secara digital, menurut dia, terbilang paling ampuh bagi industri reksa dana.
"Saya percaya inilah the
next wave. Saya kira pola yang paling efektif bagi Indonesia dengan kondisi Indonesia yang sangat luas dan parsial," kata Fahri, Rabu malam (28/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk itu, menurut dia, pelaku usaha reksa dana tentu tidak bisa egois mempertahankan penjualannya secara konvensional. Pasalnya, proses pendaftaran secara
online pun jauh lebih cepat dan praktis dibandingkan bila nasabah harus datang ke tiap cabang perusahaan manajer investasi.
Saat ini, penjualan reksa dana secara
online terbilang berkali-kali lipat jika dibandingkan dengan konvensional.
"Kami sangat mendukung sekali
fintech (financial technology), bahkan di ojk saat ini memperkenalkan sistem perizinan dan pengawasan yang memanfaatkan teknologi," terang dia.
Fahri pun berpendapat, perusahaan manajer investasi di dalam negeri juga sudah saatnya untuk unjuk gigi di kawasan regional. Kini, menurut dia, bukan saatnya hanya bersaing satu sama lain di dalam negeri.
"Saya ingin menantang bersaing untuk ekspor. Dengan harapan, pasar modal kita tidak hanya menjadi tuan rumah di negeri sendiri tapi bisa bersaing di luar negeri," pungkas dia.