Jakarta, CNN Indonesia -- Asosiasi Produsen Listrik Seluruh Indonesia (APLSI) menyatakan siap memperkuat investasi swasta di sektor kelistrikan, terutama dalam membantu PT PLN (Persero) merealisasikan program 35 ribu megawatt (MW).
"Sebagai mitra strategis, kami siap mengambil peran lebih besar untuk membantu PLN mempercepat pembangunan kelistrikan nasional, terutama di program 35.000 MW," ujar Ketua Harian APLSI Arthur Simatupang, mengutip ANTARA, Senin (2/10).
Sebelumnya, surat Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati baru-baru ini menyoroti kondisi keuangan PLN terkait dengan besarnya pembayaran pokok dan bunga pinjaman, termasuk target 35.000 MW bagi PLN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Arthur, meskipun ada peringatan dari Kemenkeu soal utang, asosiasi siap berada di belakang PLN bahu-membahu memikul beban investasi ke depan.
"Justru APLSI sebagai mitra strategis, siap membantu PLN di saat kesulitan seperti saat ini. Kami paham situasi PLN dan peran swasta justru dibutuhkan saat-saat PLN menghadapi tantangan sekarang ini," katanya.
Sekretaris Jenderal APLSI Priamanaya Djan membenarkan, memang, program pembangunan pembangkit listrik 35 ribu MW sangat besar, bahkan membebani jika dipikul sendiri oleh PLN.
Apalagi, lanjut dia, beban utang jangka panjang perusahaan setrum pelat merah itu mencapai Rp299 triliun. Makanya, penting untuk meningkatkan peran swasta dalam investasi program listrik nasional.
Sebelumnya, Menteri BUMN Rini Soemarno menegaskan bahwa PLN mampu untuk menuntaskan proyek pengadaan listrik 35.000 MW, meskipun sejumlah kalangan meragukan kesehatan keuangan perusahaan tersebut.
“Wajar jika Menteri Keuangan mengingatkan, agar PLN dengan proyek yang banyak menjaga rasio utangnya terhadap ekuitas (debt to equity ratio/DER) perusahaan,” terang Rini.
Oleh karenanya, selama tiga tahun menjabat sebagai Menteri BUMN, ia mengaku, selalu mengingatkan semua perusahaan BUMN, termasuk PLN sebagai perusahaan besar, untuk menjaga rasio utang dan meningkatkan kualitas aset.
Apalagi, pemerintah juga telah memutuskan tarif dasar listrik (TDL) tidak akan naik hingga akhir tahun 2017. Menteri Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) Ignasius Jonan malah mengimbau, PLN melakukan efisiensi. Efisiensi, antara lain terkait biaya-biaya perawatan.
Tak cuma itu, Jonan juga menyampaikan keyakinannya bahwa pendapatan yang diperoleh PLN pada tahun ini tidak akan terpengaruh kepada megaproyek pengadaan listrik 35 ribu MW.