PGN Ikut Lelang Penyediaan Gas untuk PLN

CNN Indonesia
Jumat, 29 Sep 2017 14:51 WIB
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk sudah memasukkan dokumen lelang untuk sistem LNG di Indonesia tengah dan Indonesia barat.
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk sudah memasukkan dokumen lelang untuk sistem LNG di Indonesia tengah dan Indonesia barat. (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk tengah mengikuti dua lelang penyediaan gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) yang dihelat oleh PT PLN (Persero). PGN sudah memasukkan dokumen lelang untuk sistem LNG di Indonesia tengah dan Indonesia barat.

Direktur Utama PGN Jobi Triananda mengungkapkan, saat ini lelang sudah berlangsung, namun ia belum tahu kapan pengumuman resminya keluar. Lelang yang diikuti PGN ini terdiri dari penyediaan kapal pengangkut LNG skala kecil dan menengah serta fasilitas regasifikasi.

“Sudah ikut lelang untuk Indonesia tengah. Kami juga ikut di Indonesia barat, yakni Bangka Belitung-Pontianak-Nias,” ujar Jobi ditemui di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kamis (28/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Menurutnya, keikutsertaan ini dimaksudkan untuk memperluas pemasaran gas yang disalurkan PGN. Sebab, PLN merupakan penyerap utama LNG yang digunakan untuk memasok pembangkit di pulau Sulawesi dan Maluku.

Pemerintah akan mempertemukan perusahaannya dengan PLN untuk membicarakan angka kebutuhan gas bagi pembangkit. Sehingga, apabila nanti ada kelebihan suplai, gas yang tersisa bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan lain.

Jobi menilai, potensi kebutuhan gas selain listrik sangat besar di Indonesia tengah dan timur. Ia mencontohkan, untuk penggunaan rumah tangga, saat ini jaringan gas (jargas) baru terdapat di Sorong, Papua Barat. Sementara itu, untuk industri, potensinya sangat terbuka lebar.

“Ke depan, memang kami harus bangun Indonesia tengah dan Indonesia timur. Sebab, di tengah dan timur itu demand-nya terserak di mana-mana. Hanya saja, sumbernya tidak bada yang dekat. Bagaimana kapasitas yang tadinya hanya dibangun untuk keperluan PLN dapat dibesarkan oleh PGN, sehingga nanti bisa dipakai untuk memenuhi kebutuhan demand yang lain,” paparnya.

Untuk lelang LNG di Indonesia tengah, PGN mengatakan tahapnya sudah mencapai proses akhir. Selain itu, di dalam lelang ini, PGN menjalin konsorsium bersama PT Pertamina (Persero) mengingat kedua perusahaan ini akan terjalin dalam satu holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Di sisi lain, untuk lelang Indonesia barat, PGN maju atas namanya sendiri. Meski demikian, ia enggan menyebut kesiapan dana di dua lokasi tersebut. “Karena masih lelang jadi belum bisa di-disclose,” kata Jobi.

Untuk diketahui, PLN berniat menambah fasilitas LNG yang dimuat di dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2017 hingga 2026. Di dalam rencana itu, PLN akan membangun klaster pasokan LNG di Bangka Belitung-Pontianak-Nias dan Indonesia tengah.


Tak hanya itu, PLN juga akan membangun dua terminal LNG land-based di Jawa Timur dan Jawa Barat dan tiga fasilitas regasifikasi di Gorontalo, PLTGU Jawa 1, dan Belawan.

Fasilitas ini dibutuhkan karena Indonesia membutuhkan gas untuk pembangkit sebanyak 1.193 Trilion British Thermal Unit (TBTU), atau tiga kali lipat dari tahun 2016 sebanyak 606,5 TBTU.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 851 TBTU, atau 71,33 persen dari kebutuhan gas bagi pembangkit akan disediakan dari LNG.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER