Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (diprediksi) kembali mencetak rekor baru pada perdagangan hari ini, Kamis (5/10), ditopang oleh rilis data indeks kepercayaan konsumen.
Analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, pergerakan IHSG tengah menanti masuknya dana asing (
capital inflow) agar dapat melaju lebih kencang lagi.
"IHSG saat ini masih terus bergerak menggeser rentang konsolidasi di tengah
capital outflow yang masih terus berlangsung," ungkap William dalam risetnya, dikutip Kamis (5/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
William menilai, pelaku pasar patut mencermati beberapa saham berbasis konstruksi, di antaranya, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), dan PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP).
Selain itu, pelaku pasar juga melakukan aksi beli pada saham berbasis barang dan konsumsi, misalnya PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dan PT Mayora Indah Tbk (MYOR). Secara keseluruhan, diperkirakan, IHSG bergerak dalam rentang support 5.861 dan resistance 5.988.
Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menilai, IHSG akan tertekan karena secara teknikal sudah hampir mendekat area jenuh beli setelah menembus rekor terbarunya sebanyak dua kali berturut-turut.
"Sehingga, IHSG diperkirakan akan bergerak cenderung terkonsolidasi tertekan hingga ditutup melemah dengan rentang pergerakan 5.910 hingga 5.967," imbuh Lanjar.
Adapun, IHSG kembali menguat hingga ke level 5.951 atau naik 12,02 poin (0,2 persen pada perdagangan kemarin. Namun, laju IHSG juga sempat menyentuh 5.967 sebagai level tertinggi kemarin sebelum akhirnya turun ke level 5.951.
Kondisi ini juga dibarengi dengan bangkitnya (
rebound) nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sebesar 65 poin atau 0,48 persen ke level Rp13.477 per dolar AS.
(bir)