KSPI Tolak Pernyataan Jokowi soal Daya Beli Masyarakat

Ramadhan Rizki | CNN Indonesia
Kamis, 05 Okt 2017 17:57 WIB
KSPI menilai pergeseran pola belanja offline menjadi online tak memengaruhi penurunan daya beli masyarakat, namun justru bisa ciptakan PHK.
Presiden Joko Widodo menuding isu soal turunnya daya beli masyarakat sengaja digulirkan oleh lawan politik untuk menghambat elektabilitasnya di Pemilu Presiden. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) membantah penurunan daya beli masyarakat lebih banyak disebabkan pergeseran pola belanja dari offline menjadi online seperti yang disampaikan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu.

KSPI menilai pergeseran pasar dari offline ke online justru tak berpengaruh signifikan terhadap daya beli masyarakat. Organisasi itu malah menganggap perubahan ke arah online menimbulkan kerugian dan terjadinya PHK besar-besaran.

"Shifting ke online itu justru menyerap tenaga kerja sedikit dan menutup lapangan kerja besar-besaran. Akibat terjadinya pergeseran ke online itu lebih fatal," ujar Presiden KSPI Said Iqbal, di Gedung LBH, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (5/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Iqbal menyatakan Presiden Jokowi sedang berpolitik terhadap rakyat saat melontarkan pernyataan tersebut.


KSPI berpendapat sebaliknya, penurunan daya beli masyarakat sekarang terjadi akibat upah murah yang menyebabkan daya beli serta konsumsi menurun, bukan sekadar  pergeseran pasar.

"Ada shifting memang dari offline ke online, tapi enggak signifikan, masyarakat kelas bawah tetap saja daya belinya turun. Karena faktanya rakyat terbebani, listrik mahal dan harga-harga semakin meningkat," ujarnya.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo menuding isu soal turunnya daya beli masyarakat sengaja digulirkan oleh lawan politik untuk menghambat elektabilitasnya di Pemilu Presiden mendatang.

Dia mencontohkan isu penurunan daya beli masyarakat yang belakangan ini berhembus. Padahal, menurut dia, kenyataan yang ada hanyalah pergeseran dunia usaha offline menuju online.

“Ada isu daya beli turun. Itu siapa yang ngomong? Oh orang politik. Tidak apa-apa. Memang tugasnya seperti itu buat isu 2019,” kata Jokowi di Ritz Carlton Kuningan, Selasa (3/10).

Hal tersebut diungkapkan Kepala Negara pada saat menutup Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia 2017, di Ballroom, Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa.

Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Aulia Ersyah Marinto sebelumnya menuturkan peralihan daya beli masyarakat dari offline ke online belum bisa dibuktikan.

Pasalnya, banyak pelaku e-commerce yang masih enggan berbagi hasil pertumbuhan penjualan dan transaksinya. Hal itu juga karena kebanyakan e-commerce bukan perusahaan terbuka di pasar modal.


(asa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER