Bunga Acuan BI Diramal Turun Lagi Tahun Depan

Agustiyanti | CNN Indonesia
Kamis, 05 Okt 2017 18:57 WIB
BI diproyeksi akan kembali menurunkan bunga acuannya (BI 7-Day Reverse Repo Rate/7-DRRR) 25 hingga 75 bps pada tahun depan.
BI diproyeksi akan kembali menurunkan bunga acuannya (BI 7-Day Reverse Repo Rate/7-DRRR) 25 hingga 75 bps pada tahun depan. (CNN Indonesia/Yuliyanna Fauzie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia diproyeksi akan kembali memangkas suku bunga acuannya (BI 7-Day Reverse Repo Rate/7-DRRR) pada tahun depan sekitar 25 hingga 75 basis points (bps) menjadi di kisaran 3,5 hingga 4 persen. 

Kepala Ekonom Danareksa Research Insitute Damhuri Nasution memperkirakan, Bank Indonesia tidak akan lagi memangkas bunga acuannya yang saat ini berada di level 4,25 bps. Namun, BI diperkirakan akan memangkas bunga acuannya lagi pada tahun depan. 

Pemangkasan bunga acuan tersebut, menurut dia, seiring dengan cenderung menurunnya inflasi, kurs rupiah yang stabil, dan defisit neraca transaksi berjalan yang terkendali.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Prediksi ini juga didasarkan pada dampak normalisasi kebijakan moneter The Fed yang tidak sebesar perkiraan semula," ujar Damhuri di Jakarta, Kamis (5/10).

Tahun ini, ia memproyeksi inflasi akan berada dikisaran 3,5 hingga 4 persen, sedangkan pada tahun depan, inflasi diproyeksi bakal lebih rendah lagi, yakni di kisaran 2,5 hingga3,5 persen.

“Bahkan (inflasi tahun ini) mungkin kurang dari empat persen,” ujar

Damhuri menjelaskan, faktor yang dapat mendorong kenaikan inflasi, yakni empat kebijakan pemerintah yang terkait dengan kebijakan energi.

Kebijakan tersebut, yakni kenaikan tarif listrik 900 dan 450 Volt Ampere (VA) secara bertahap, kenaikan harga gas LPG 3Kg sebesar Rp 1000 secara nasional, dan juga distribusi tertutup gas LPG 3Kg di pulau Jawa, Bali dan, Nusa Tenggara.

Ia pun memperkirakan, jika empat kebijakan energi tersebut dijalankan secara keseluruhan akan berpotensi meningkatkan inflasi sekitar 1,68 persen.

Kendati demikian, ia optimis kebijakan-kebijakan tersebut tidak akan dijalankan pemerintah hingga tahun depan. Hal tersebut yang membuat ia optimis jika tingkat inflasi di tahun depan akan menurun menjadi 2,5 hingga 3,5 persen.

Selain itu, kebijakan pemerintah yang juga akan membuka keran impor kebutuhan pokok di luar musim panen dinilainya sangat berpengaruh untuk menjaga kestabilan inflasi.

“ini akan semakin menstabilkan harga kebutuhan pokok kita,” ucapnya. (agi/dit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER