Bos BEI: Kapitalisasi Pasar Saham RI Kalah dari Google

CNN Indonesia
Jumat, 06 Okt 2017 17:31 WIB
Kapitalisasi pasar BEI tercatat US$484 miliar atau lebih kecil dibandingkan satu perusahaan aplikasi dunia maya Google yang mencapai US$677,17 miliar.
Kapitalisasi pasar BEI tercatat US$484 miliar atau lebih kecil dibandingkan satu perusahaan aplikasi dunia maya Google yang mencapai US$677,17 miliar. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio mengeluhkan kecilnya kapitalisasi pasar di pasar modal Indonesia.

Berdasarkan data BEI Per awal Oktober 2017, kapitalisasi pasar BEI tercatat US$484 miliar atau setara dengan Rp6.500 triliun.

Namun, nilai kapitalisasi pasar itu masih kalah besar dengan perusahaan-perusahaan besar di dunia. Salah satunya perusahaan aplikasi dunia maya Google yang hari ini sudah mencapai US$677,17 miliar menurut data NASDAQ.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Kapitalisasi pasar) kami sama Google sendiri kalah," ujar Tito dalam sambutannya di sebuah acara di BEI, Jumat (6/10).


Saat ini, jumlah emiten BEI tak sampai 600 perusahaan. Karena itu, Tito mendorong perusahaan untuk berani menawarkan sahamnya (go public) di pasar modal.

Menurut Tito, pelaku usaha di Indonesia cenderung menunggu perusahaannya besar sebelum mendaftarkan diri menjadi emiten bursa. Padahal, perusahaan bisa menjadi besar karena go public.

"Prinsipnya adalah karena go public maka menjadi besaar. Lihat berbagai konglomerat yang ada, BUMN yang ada. Jangan dibalik, besar dulu baru go public," ujarnya.

Tito mengingatkan pada dasarnya, syarat perusahaan bisa menjadi emiten BEI ada dua. Pertama, bersih secara legal administrasi. Kedua, memiliki mimpi atau potensi bisnis hingga lima tahun ke depan.

"Kalau Anda takut go public, anda takut dengan masa depan yang lebih baik," pungkasnya.

Di tempat yang sama, Ketua Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat Melchias Marcus Mekeng juga mendukung perusahaan di Indonesia melakukan go public untuk mendapatkan suntikan modal dari investor.

"Memang pasar kita masih besar, tetapi kapitalisasi pasar terhadap GDP masih belum belum besar," ujarnya.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER