Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi kembali melemah pada perdagangan terakhir pekan ini, akibat besarnya potensi aksi jual oleh pelaku pasar.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengtakan, penguatan yang terjadi pada perdagangan sebelumnya tidak membuat pelaku pasar bernafsu untuk melakukan aksi beli, baik dari dalam dan luar negeri.
"Pembalikan arah yang sesuai dengan skenario kami memberikan implikasi akan adanya peluang pelemahan kembali," ungkap Reza dalam risetnya, dikutip Jumat (6/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan, penguatan rupiah ternyata tak bisa membantu laju IHSG bertahan di zona hijaunya. Untuk itu, Reza memprediksi, IHSG berada dalam rentang
support 5.865-5.883 dan
resistance 5.938-5.974.
Sementara, analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya menyebut, pelaku pasar dapat memanfaatkan koreksi wajar yang terjadi pada IHSG untuk melakukan akumulasi beli.
Namun begitu, IHSG memiliki peluang untuk berbalik arah menguat karena sudah masuk dalam tren penguatan (
uptrend). William meramalkan, IHSG bergerak dalam rentang
support 5.861 dan
resistance 5.988.
"Rilis data perekonomian cadangan devisa pada hari ini akan turut memberikan warna terhadap pola gerak IHSG," terang William dalam risetnya.
IHSG pada perdagangan kemarin ditutup menguat 49,56 poin (0,83 persen) ke level 5.901 setelah bergerak di antara 5.901-5.956. Sementara, nilai tukar rupiah ditutup menguat 13 poin (0,1 persen) di Rp13.464 per dolar AS, setelah bergerak di kisaran Rp13.444-Rp13.490.
Di bursa global, seluruh saham Wall Street ditutup menguat tadi malam. Dow Jones naik 0,5 persen, S&P500 menanjak 0,56 persen, dan Nasdaq meningkat 0,78 persen.