Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo menginstruksikan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito untuk meningkatkan nilai ekpor Indonesia mendatang dengan mengerek kualitas dan pelayanan.
Tahun ini, nilai ekspor Indonesia (Januari-Agustus) tercatat meningkat 17,58 persen menjadi US$108,79 miliar dibandingkan tahun lalu.
Jokowi menilai peningkatan transaksi perdagangan masih diperlukan demi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Maka itu, Kepala Negara menyoroti sejumlah poin yang perlu dibenahi, mulai dari hulu sampai hilir industri perdagangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kualitas produksi dan pengiriman harus dijaga dan ditingkatkan,” ujar Jokowi di sela-sela pembukaan Indonesia Trade Expo (ITE) Indonesia Convention Exhibition Bumi Serpong Damai (ICE BSD), Tangerang, Rabu (11/10).
Ia menuturkan, kualitas produk dalam negeri harus terus ditingkatkan dan sesuai dengan keinginan, sebab pembeli kini benar-benar memperhatikan aspek dan spesifikasi barang.
Di sisi lain, harga barang juga harus kompetitif sehingga pemesanan terus meningkat.
“Sering kali bahan baku jadi mahal dan membuat produksi tidak kompetitif,” ujar mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Aspek lain yang harus dibenahi adalah proses pengiriman. Produsen dan distributor harus memastikan produk dikirim dan diterima tepat waktu oleh pembeli.
Oleh karena itu, Jokowi meminta Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan kementerian lainnya dan pengusaha untuk mencari solusi guna mempermudah administrasi dalam kegiatan perdagangan. Hal itu terutama distribusi logistik tidak terhambat sehingga harga bisa lebih kompetitif.
Di sisi lain, penjualan produk Indonesia juga harus dikemas dengan baik melalui pameran-pameran berstandar internasional, seperti tahun ini Trade Expo Indonesia dilakukan di ICE BSD City.
“Tidak boleh lagi kecil-kecilan dan fasilitas ala kadarnya. Saya lihat tahun ini kualitasnya membaik dan saya minta tahun berikutnya lebih baik lagi,” tutur mantan Wali Kota Solo ini.