Saham Kapuas Prima Melesat 70 Persen sampai Penutupan Siang

Dinda Audriene Muthmainah | CNN Indonesia
Senin, 16 Okt 2017 12:33 WIB
PT Kapuas Prima Coal Tbk, emiten yang baru melantai di pasar modal mengalami kenaikan harga saham 70 persen menjadi Rp238 pada penutupan perdagangan siang.
PT Kapuas Prima Coal Tbk, emiten yang baru melantai di pasar modal mengalami kenaikan harga saham 70 persen menjadi Rp238 pada penutupan perdagangan siang. (CNN Indonesia/Dinda Audriene Muthmainah).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Kapuas Prima Coal Tbk, emiten yang baru melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami kenaikan harga saham mencapai 70 persen ke level Rp238 pada penutupan perdagangan sesi I siang ini, Senin(16/10).

Sebagai informasi, Kapuas Prima menjadi emiten ke 27 yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau emiten ke 561.

Perusahaan terbuka berkode saham ZINC itu mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 500 kali selama masa penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Direktur Utama Harjanto Widjaja mengatakan, perusahaan melepas 550 juta saham dengan harga Rp140 per saham. Alhasil, perusahaan meraup dana sebesar Rp77 miliar dari aksi korporasi ini.

"Sebesar 80 persen dananya untuk belanja modal, 20 persen modal kerja," terang Harjanto, Senin (16/10).

Sebagai perusahaan pertambangan, perusahaan akan menggunakan dana raihan itu untuk biaya eksplorasi yang rutin dilakukan setiap tahunnya. Hingga saat ini, wilayah eksplorasi Kapuas Prima berada di Kalimantan Tengah.

"Lahan kami baru 390 hektare (ha) yang dipakai, sedangkan izin kami, clean and clear-nya 5.569 ha. Jadi penggunaan lahan ya baru sekitar delapan persen," sambung dia.

Kegiatan bisnis Kapuas Prima sendiri berada dalam lingkup pertambangan material galena dan biji besi. Manajemen mengaku, perusahaan akan memproduksi sekitar 60 ribu konsentrat tahun ini.


Terkait kinerja, perusahaan membukukan pendapatan sebesar Rp106,85 miliar dan laba bersih Rp2,63 miliar per akhir April 2017. Untuk tahun ini, manajemen mengklaim belum memiliki target peningkatan yang spesifik.

"Saat ini belum kami pikirkan (peningkatan pendapatan) mungkin nantinya ke depannya mungkin," kata dia.

Adapun, Direktur Independen Padli Noor mengemukakan, jumlah produksi perusahaan hampir mencapai 100 persen atau sesuai target tahun ini. Sementara, untuk ekspornya sendiri sebesar 50 persen.

"Karena kami dapat kuota, pasarnya ke China. Domestik tidak ada," turur Padli.

(lav)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER