Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Kota Semarang menawarkan tiga sektor unggulan kepada para investor yang ingin menjalankan bisnisnya di Kota Lumpia ini. Tiga sektor unggulan tersebut adalah industri agrikultur, manufaktur dan pariwisata.
Upaya "menjual" sektor unggulan Kota Semarang ini dilakukan sendiri oleh Walikota Semarang Hendrar Prihadi pada gelaran Semarang Bisnis Forum (Sembiz) di PRPP Convention Center, Selasa (17/10).
"Saat ini kami fokus dalam pembangunan tiga sektor unggulan tersebut. Target kami dapat terjadi antara swasta dan pemerintah dalam memajukan Kota Semarang", jelas Walikota yang akrab disapa Hendi ini di depan para investor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hendrar menjelaskan untuk agrikultur, saat ini tercatat 52 persen luas Kota Semarang adalah merupakan lahan hijau berupa sawah, perkebunan, dan hutan, yang membuka peluang besar bagi pelaku industri agrikultur untuk berinvestasi.
Sedangkan untuk manufaktur, Kota Semarang memiliki 9 kawasan industri serta terminal peti kemas berkapasitas satu juta TEUs.
Sementara untuk pariwisata, Kementerian Pariwisata telah menempatkan Kota Semarang dalam peringkat ke-5 di Indonesia yang memiliki indeks pariwisata terbaik, sehingga memicu tumbuh sektor riil seperti banyaknya Hotel dan Restoran.
"Dari data statistik kami, tiga sektor ini mengalami kemajuan pesat sehingga dalam kesempatan ini kami promosikan dan tawarkan kepada para investor. Silakan berinvestasi ke Kota Semarang", tambahnya.
Sebagai sarana penunjang, Pemerintah Kota Semarang telah menyiapkan bandara udara internasional, pelabuhan laut, stasiun kereta api, terminal bus serta ruas jalan tol.
Di tahun 2011, investasi di Kota Semarang tergolong sangat rendah karena dibawah angka Rp1 triliun. Kenaikan tajam baru terasa mulai tahun 2012 hingga pada triwulan ketiga tahun 2017 yang mencapai angka Rp14,5 triliun.