Pemerintah Siapkan 'Bali Baru' Demi Sedot Investasi Wisata

CNN Indonesia
Senin, 09 Okt 2017 23:30 WIB
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)  akan menawarkan destinasi pariwisata 'Bali Baru' yang merupakan prioritas pemerintah.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) akan menawarkan destinasi pariwisata 'Bali Baru' yang merupakan prioritas pemerintah. (CNN Indonesia/Titi Fajriyah)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengajak investor asing dan domestik untuk menanamkan modalnya di sektor pariwisata. Pemerintah menyiapkan destinasi wisata baru selain Bali, yang selama ini telah dikenal.

Kepala BKPM Thomas Lembong mencontohkan, investasi yang dilakukan investor ke sektor pariwisata di Bali pada sepuluh tahun silam, sekarang sudah dapat dinikmati hasilnya.

"Kalau investor menanamkan modalnya di Bali sepuluh tahun silam dalam bentuk hotel, resort, dan vila, maka sekarang pasti sedang menikmati keuntungan dari perkembangan sektor pariwisata di Indonesia. Kalau sekarang saatnya investasi di 'Bali Baru'," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (9/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Ia pun mengajak investor untuk melihat bagaimana profil-profil destinasi pariwisata selain Bali tersebut dalam forum Regional Investment Forum (RIF) yang akan diselenggarakan di Padang, Sumatera Barat pada tanggal 15-17 Oktober 2017 mendatang.

"Pertumbuhan sektor pariwisata dalam semester pertama 2017 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya lebih dari 35 persen. Ini tentu menunjukkan bagaimana ruang pertumbuhan sektor ini masih terbuka lebar," papar Tom, demikian sapaan akrabnya.

BKPM mencatat, selama periode 2010-2016 realisasi investasi di sektor pariwisata tumbuh rata-rata 20 persen per tahun dan menyerap 221 ribu tenaga kerja.

Merujuk data realisasi investasi pariwisata pada semester I 2017, nilai realisasi investasi pariwisata mencapai US$929,14 juta atau Rp12,4 triliun. Nilai ini tumbuh 37 persen dari realisasi investasi pariwisata pada semester I tahun 2016.

Menteri Pariwisata Arief Yahya juga mendukung pelaksanaan kegiatan RIF Padang 2017, terutama untuk mendongkrak jumlah wisatawan yang akan berkunjung ke Indonesia.

"Investor yang hadir dapat menanamkan modalnya membangun fasilitas di destinasi prioritas yang ditawarkan. Ini akan semakin memperkaya peningkatan jumlah wisatawan mancanegara dan domestik yang datang ke Indonesia," lanjut Arief.

Arief menilai bahwa menyiapkan Atraksi, Amenitas (sarana dan prasarana), dan Aksesibilitas (3A) untuk memenuhi kebutuhan wisatawan selama berwisata di Indonesia adalah tugas bersama baik pemerintah maupun masyarakat pengusaha.

Forum promosi investasi RIF yang digelar oleh BKPM didukung oleh Kementerian Pariwisata, Bank Indonesia dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat tersebut akan menawarkan destinasi pariwisata 'Bali Baru' yang merupakan prioritas pemerintah.

Destinasi 'Bali Baru' itu antara lain Danau Toba (Sumatera Utara), Tanjung Kelayang (Bangka Belitung), Tanjung Lesung (Banten), Kepulauan Seribu & Kota Tua (DKI Jakarta), Borobudur (Jawa Tengah), dan Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur) serta dua kawasan pariwisata terpadu di Sumatera Barat yakni Mandeh dan Gunung Padang akan menjadi fokus utama yang ditawarkan.


Hingga kini, tercatat 114 investor mancanegara dari Australia, Jepang, Amerika Serikat, Singapura, China, dan Inggris telah memastikan diri untuk menghadiri acara tersebut.

Kurang lebih 66 pertemuan telah dijadwalkan antara investor dengan pemerintah daerah maupun pengusaha setempat untuk menjajaki peluang investasi di sektor pariwisata.

Kegiatan RIF Padang 2017 merupakan salah satu upaya Pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam mengembangkan sektor pariwisata.

Hingga 2019, pemerintah menargetkan jumlah wisatawan mancanegara mencapai 20 juta orang per tahun, serta wisatawan nusantara berjumlah 275 juta orang. Dari sektor pariwisata, pemerintah mengestimasi jumlah devisa yang dihasilkan mencapai Rp260 triliun.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER