Mastercard Sebut Mayoritas Orang Indonesia Belanja Lewat 'HP'

CNN Indonesia
Rabu, 18 Okt 2017 10:57 WIB
Mastercard Mobile Shopping Survey mencatat, pertumbuhan aktivitas belanja melalui gawai (smartphone) berkembang pesat di negara-negara berkembang Asia.
Mastercard Mobile Shopping Survey mencatat, pertumbuhan aktivitas belanja melalui gawai (smartphone) berkembang pesat di negara-negara berkembang Asia. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mastercard Mobile Shopping Survey mencatat, pertumbuhan aktivitas belanja melalui gawai (smartphone) atau mobile shopping berkembang pesat di negara-negara berkembang Asia Pasifik, melebihi negara-negara maju di kawasan tersebut.

Vice President Digital Payments and Labs Asia Pasifik Mastercard, Benjamin Gilbey mengatakan, konsumen di Filipina (53,5 persen) dan Malaysia (55,6 persen) memimpin wilayah tersebut dengan pertumbuhan tertinggi secara tahunan (year-on-year) dalam hal mobile shopping.

"Kedua negara tersebut mencatat peningkatan masing-masing sebesar 12,6 persen dan 10,1 persen," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (18/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sementara itu, lebih dari setengah responden di Indonesia (58,5 persen) telah melakukan pembelian menggunakan gawai mereka. Fleksibiltas dan kenyamanan (49,9 persen), serta kemudahan belanja online dengan kehadiran beragam aplikasi (43,5 persen) merupakan alasan utama mereka dalam melakukan mobile shopping.

Konsumen di India (75,8 persen) mempertahankan posisi sebagai pembelanja mobile teratas dalam kawasan tersebut untuk dua tahun berturut-turut. Setidaknya satu orang melakukan pembelian melalui gawai dalam kurun waktu tiga bulan terakhir sebelum survei tersebut dilaksanakan.

Pembelanja mobile di China masih berada dalam posisi kedua (71,4 persen), diikuti oleh Thailand (65 persen). Di sisi lain, konsumen di negara-negara yang lebih maju seperti Jepang (31 persen), Australia (26 persen) dan Selandia Baru (26 persen) membatasi pembelanjaan mobile.

"Kecenderungan Asia Pasifik untuk berbelanja mobile juga telah mendorong peningkatan yang stabil dalam penggunaan dompet digital, dengan lebih dari satu dari lima konsumen [22,3 persen] menggunakan metode pembayaran tersebut," kata Gilbey.

Mastercard Sebut Mayoritas Orang Indonesia Belanja Lewat 'HP'Ilustrasi belanja lewat smartphone. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Konsumen di kawasan ini juga telah menggunakan pembayaran dengan kode QR. Lebih dari satu dari sepuluh konsumen menggunakan kode QR untuk melakukan pembayaran dengan pengguna terbanyak berasal dari China (42,6 persen) dengan selisih yang cukup jauh antara negara tersebut dengan negara lainnya.

“Konsumen di sejumlah negara berkembang di Asia Pasifik merupakan konsumen yang mengutamakan penggunaan mobile (mobile-first) dan telah melampaui evolusi pembayaran tradisional," jelas Gilbey.

Menurutnya, pemerintah di kawasan tersebut telah melakukan upaya-upaya yang cukup signifikan untuk mendorong pengembangan lanskap perdagangan elektronik dan mobile (e-commerce dan m-commerce) serta infrastruktur pendukungnya.


“Konsumen kini telah beralih dari pengguna satu perangkat menjadi pengguna satu aplikasi, sebagaimana mereka menuntut untuk memiliki pengalaman pembayaran yang lebih mudah dan mulus," imbuhnya.

Hal ini, lanjutnya, memerlukan sebuah kolaborasi yang lebih besar antara sektor publik dan swasta serta para pelaku industri untuk memfasilitasi interoperabilitas diantara beragam pilihan pembayaran yang tersedia saat ini.

"Kemajuan yang telah dicapai hingga saat ini, seperti standarisasi pembayaran berbasis kode QR di India dan Thailand, sangat menggembirakan," ujar Gilbey.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER