IHSG Berpeluang Bangkit di Ujung Pekan

CNN Indonesia
Jumat, 20 Okt 2017 08:52 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang bangkit (rebound) pada akhir pekan ini, Jumat (20/10), didorong oleh kemungkinan aksi beli pelaku pasar.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang bangkit (rebound) pada akhir pekan ini, Jumat (20/10), didorong oleh kemungkinan aksi beli pelaku pasar. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang bangkit (rebound) pada akhir pekan ini, Jumat (20/10), didorong oleh kemungkinan aksi beli pelaku pasar.

Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menjelaskan, kemungkinan tersebut disebabkan oleh pelemahan IHSG yang sudah terjadi dalam tiga hari berturut-turut kemarin.

Dengan kata lain, pelaku pasar mulai kembali masuk dengan harga yang sudah lebih murah dari sebelumnya. Pasalnya, valuasi saham dan indeks dinilai sudah terlalu mahal pada perdagangan sebelumnya. Sehingga, pelaku pasar lebih memilih melakukan aksi ambil untung (profit taking) dibandingkan aksi beli.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Diharapkan aksi jual dapat berkurang dan positifnya bursa saham global dapat juga berimbas positif pada IHSG," papar Reza dalam risetnya, dikutip Jumat (20/10).

Kendati ada peluang pertumbuhan volume beli, tetapi bukan berarti pelaku pasar berhenti sepenuhnya berhenti melakukan aksi jual. Menurutnya, kecenderungan aksi jual masih ada di akhir pekan ini.

"Support pertama dan kedua berada pada level 5.898 dan 5.885. Sementara itu, resistance pertama dan kedua berada pada level 5.928 dan 5.947," jelas dia.

Sementara itu, analis Oso Sekuritas Riska Afriani menyatakan, IHSG bakal menguat seiring dengan keputusan Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan suku bunga acuan sebesar 4,25 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) kemarin.

"Keputusan tersebut konsisten dengan upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas makro ekonomi dan stabilitas sistem keuangan," terang Riska dalam risetnya.


Sementara, IHSG juga akan dipengaruhi oleh rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) berupa initial jobless claims (klaim pengangguran awal) turun menjadi 222 ribu orang atau lebih rendah dari ekspektasi sebanyak 244 ribu orang.

"Secara teknikal, IHSG bergerak di area inside bar candle kisaran level 5.958-5.903," sambung Riska.

IHSG pada perdagangan Kamis (19/10) ditutup melemah 18,67 poin (0,31 persen) ke level 5.910 setelah bergerak di antara 5.903-5.934. Hal ini sejalan dengan nilai tukar rupiah yang melemah 2 poin (0,01 persen) di Rp13.515 per dolar AS.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER