Trada Alam Bakal Rights Issue Rp5,99 Triliun untuk Akuisisi

CNN Indonesia
Jumat, 20 Okt 2017 12:26 WIB
Penerbitan rights issue ini salah satu cara untuk mendapatkan modal demi mencaplok dua perusahaan yang bergerak dalam sektor energi.
Penerbitan rights issue ini salah satu cara untuk mendapatkan modal demi mencaplok dua perusahaan yang bergerak dalam sektor energi. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) atau yang sebelumnya bernama Trada Maritime berencana melempar saham baru melalui skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue sebanyak-banyaknya 40 miliar lembar saham.

Direktur Trada Alam Ismail Mahruf mengatakan, penerbitan rights issue ini salah satu cara untuk mendapatkan modal demi mencaplok dua perusahaan yang bergerak dalam sektor pertambangan, energi, dan jasa pendukungnya.

Rights issue ini merupakan bagian dari Penawaran Umum Terbatas (PUT) I. Perusahana menargetkan dapat meraih dana hingga Rp5,99 triliun atau US$450,34 juta. Angka itu berdasarkan kurs rupiah sebesar Rp13.323 per dolar AS dan asumsi nilai pasar Rp150 per saham.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Perusahaan juga akan menerbitkan Waran Seri II sebanyak 3,4 miliar waran yang diterbitkan menyertai saham baru yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham perusahaan atau pemegang saham yang melaksanakan haknya" papar Ismail Mahruf dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (19/10).

Trada Alam akan mengakuisisi PT Gunung Bara Utama (GBU) melalui dua pemegang saham GBU, yakni PT Semeru Infra Energi (SIE) dan PT Black Diamond energi (BDE). Perusahaan bakal mencaplok 99,99 persen lembar saham SIE atau sebanyak 5,04 miliar lembar saham dan 99,99 persen saham atau 999 ribu lembar saham BDE.

"SIE dan BDE adalah pemegang saham langsung dan tidak langsung dari perusahaan batu bara GBU," sambung Ismail.

Merujuk prospektus perusahaan dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan bukan hanya akan mengakuisisi tapi juga menyetorkan modal baru untuk masing-masing perusahaan.


Rencananya, jumlah setoran modal kepada SIE sendiri sebesar-sebesarnya Rp1,5 triliun dan akuisisi Rp504,99 miliar, sedangkan akuisisi BDE sebesar Rp99,99 miliar dan setoran modal sebesar Rp375 miliar.

Sehingga, nilai transaksi akuisisi dan penyetoran modal kepada dua perusahaan tersebut sebesar Rp2,47 triliun.

Sementara, perusahaan akan menggunakan raihan rights issue sebesar Rp3,13 triliun untuk memiliki 6,26 miliar lembar saham milik SMRU. Trada Alam akan menjadi pemilik saham mayoritas SMRU dengan target jumlah kepemilikan mencapai 50,1 persen.

Selain itu, perusahaan juga akan menarik pinjaman dari UOB Kay Hian Private Limited dengan nilai maksimum US$235 juta atau setara dengan Rp3,17 triliun.

Kinerja Bisa Menanjak

Manajemen berharap performa perusahaan dapat lebih meningkat setelah perusahaan berbasis energi dan jasa pendukungnya masuk dalam bisnis Trada Alam secara konsolidasian.

Direktur Utama Trada Alam Soebianto Hidayat mengatakan, laba bersih perusahaan bisa terdongkrak dari pendapatan atau marjin laba. Sementara, saham Trada Alam di BEI juga diyakini akan semakin liquid.


Asal tahu saja, saat ini GBU memiliki lahan tambang batu bara di Kutai Barat dengan luas 5.350 hektar (ha). GBU juga memiliki cadangan sekitar 64,85 juta ton dan sumber daya batu bara 264,04 juta.

Ditambah, GBU memiliki akses menggunakan angkutan batu bara, fasilitas pelabuhan dan pemuatan batu bara, dan lahan penimbunan.

"Daya saing perusahaan pun menjadi lebih kompetitif, setelah beberapa tahun Perseroan menghadapi berbagai rintangan yang menghadang, tentu inilah momentum yang tepat untuk bangkit kembali," kata Soebianto.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER