Induk Sevel Rambah Bisnis Peternakan Sapi Demi Bayar Utang

CNN Indonesia
Minggu, 22 Okt 2017 15:16 WIB
Induk Usaha Modern Sevel berencana menambah bisnis dalam bidang peternakan sapi perah dan pengolahan susu demi membayar seluruh kewajiban atau utang Sevel.
Induk Usaha Modern Sevel berencana menambah bisnis dalam bidang peternakan sapi perah dan pengolahan susu demi membayar seluruh kewajiban atau utang Sevel. (CNN Indonesia/Giras Pasopati)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Modern Internasional Tbk (MDRN) berencana menambah portofolio bisnisnya dalam bidang peternakan sapi perah dan pengolahan susu demi membayar seluruh kewajiban anak usahanya, PT Modern Sevel Indonesia usai penutupan seluruh gerai 7-Eleven.

Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen bakal melakukan restrukturisasi dengan membeli sebagian kepemilikan saham PT Nusantara Agri Sejati. Dalam hal ini, Modern Internasional akan menerbitkan obligasi wajib konversi (OWK) untuk mengakuisisi saham Nusantara Agri.

"Saham Nusantara Agri akan disumbangkan kepada Modern Internasional tanpa diperlukannya pembayaran tunai sesuai dengan perjanjian kontribusi. Harga pembelian akan dipenuhi dengan diterbitkannya OWK," papar Direktur Utama Modern Internasional Sungkono Honoris dalam keterbukaan informasi, dikutip Minggu (22/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan demikian, Modern Internasional tak perlu mengeluarkan dana satu persen pun dalam memuluskan transaksi tersebut. Artinya, pembelian saham perusahaan peternakan sapi tidak akan berdampak pada kas perusahaan.

"Namun, perusahaan memperkirakan Nusantara Agri akan memberikan tambahan aset dan peluang diversivikasi bisnis kepada perusahaan," terang dia.

Sementara itu, OWK nantinya akan dikonversi menjadi ekuitas di Modern Internasional dengan harga yang ditentukan oleh ahli penilaian independen (KJPP). Selain itu, hal ini juga akan ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

"Perusahaan telah menandatangani perjanjian kontribusi pada tanggal 17 Oktober 2017," imbuh Sungkono.

Lebih lanjut ia menjelaskan, transaksi ini bisa dikatakan transaksi afiliasi. Modern Interasional berharap masuknya aset baru ini akan menjadi peluang diversivikasi bisnis terhadap perusahaan.

Ketidakmampuan atas pembayaran kewajiban Modern Internasional pasca penutupan 7-eleven mungkin sudah menjadi rahasia umum. Kewajiban pembayaran tersebut, antara lain mencakup gaji, tunjangan hari raya (THR), dan dana BPJS Ketenagakerjaan kepada karyawan.

Eks karyawan 7-Eleven yang tergabung dalam Serikat Pekerja Modern Putra Indonesia telah beberapa kali melakukan unjuk rasa demi menuntut haknya. Modern Internasional disebut-sebut sempat berjanji membayar gaji, THR, dan uang transportasi kepada karyawan pada 10 Oktober kemarin. Sayangnya, janji itu tidak direalisasikan oleh perusahaan.

"Ini sungguh luar biasa kami dibohongi lagi, tidak ada informasi resmi ke Serikat Pekerja tentang hal ini, jelas kami tidak terima perlakuan ini," kata Ketua Serikat Pekerja Modern Putra Indonesia, Sumarsono, belum lama ini.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER