BI 'Ramal' Inflasi Pekan Ketiga Oktober Sentuh 0,08 Persen

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Selasa, 24 Okt 2017 10:59 WIB
Bank Indonesia (BI) memproyeksi tingkat inflasi pada Oktober 2017 bakal mengalami kenaikan sebesar 0,08 persen secara bulanan.
Gubernur Agus Martowardojo mengatakan inflasi sepanjang tahun bakal berada di bawah empat persen. Atau sesuai dengan target BI yang dipatok di kisaran empat plus minus satu persen. (REUTERS/Beawiharta).
Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (BI) memproyeksi tingkat inflasi pada Oktober 2017 bakal mengalami kenaikan sebesar 0,08 persen secara bulanan (month to month/MoM) atau 3,66 persen secara tahunan (year on year/yoy). Proyeksi itu dibuat berdasarkan Survei Pemantauan Harga (SPH) BI pada pekan ketiga Oktober.

Jika dibandingkan inflasi bulan lalu yang sebesar 0,13 persen, inflasi bulan ini diproyeksi lebih rendah. Terlebih jika dibandingkan inflasi Oktober 2016 yang mencapai 0,14 persen.

"Berdasarkan survei minggu ketiga Oktober, inflasi tahunan bisa 3,66 persen. Itu artinya lebih rendah dari 3,72 persen yg merupakan hasil inflasi September 2017," tutur Gubernur BI Agus DW MArtowardojo usai menghadiri rapat kerja dengan Badan Anggaran Dewan Perawakilan Rakyat (DPR) di Gedung DPR, Senin (23/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Menurut Agus, inflasi sepanjang tahun bakal berada di bawah empat persen. Atau sesuai dengan target BI yang dipatok di kisaran empat plus minus satu persen.

"Sekarang inflasi itu ada kecenderungan ke bawah empat persen. Ini kami katakan sejalan dengam target dan ada potensi lebih baik daripada target yang kami tetapkan," ujarnya.

Rendahnya inflasi, lanjut Agus, tak lepas dari upaya pemerintah yang telah berkoordinasi untuk menjaga harga pangan bergejolak (volatile food). Selain itu, pemerintah juga cukup baik dalam mengkomunikasikan rencana kenaikan harga yang diatur pemerintah (administered price), misalnya dalam hal penyesuaian tarif listrik. Hal ini memberikan kepastian pada postur inflasi di Indonesia.

Secara terpisah, Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo menambahkan, sejumlah komoditas ditengarai bakal mengalami inflasi yaitu beras dan cabai merah.

"Penyebab inflasi pada beras diantaranya ada masalah hama wereng, pasokan terbatas paska panen, dan harga beras medium di atas Harga Eceran Tertinggi," ujarnya kepada cnnindonesia.com.

Sementara, lanjut Dody, komoditas yang mengalami penurunan harga atau deflasi antara lain bawang merah dan bawang putih.

(lav)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER