Jakarta, CNN Indonesia -- Penguatan sejumlah harga komoditas sepanjang perdagangan kemarin diprediksi membuat laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatannya pada hari ini, Rabu (25/10).
Kepala Riset First Asia Capital David Sutyanto menyebutkan, harga minyak di Amerika Serikat (AS) naik satu persen ke level US$52,5 per barel. Sementara, harga logam nikel berakhir di level US$12.037,5 per metrik ton atau tumbuh satu persen.
"Timah menguat 0,4 persen menjadi US$19.737,5 per metrik ton," terang David dalam risetnya, dikutip Rabu (25/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, pergerakan IHSG hari ini juga akan didukung oleh penguatan bursa saham Wall Street tadi malam. Tiga indeks utama terpantau menguat, antara lain Dow Jones tumbuh 0,72 persen, S&P500 naik 0,16 persen, dan Nasdaq meningkat 0,18 persen.
Adapun, sentimen dari dalam negeri rupanya masih sama, yakni rilis laporan keuangan emiten kuartal III 2017. Beberapa emiten yang mencatatkan pertumbuhan dapat mendorong pertumbuhan kinerja indeks karena merangsang aksi beli pelaku pasar.
"IHSG diperkirakan bergerak di kisaran support 5.930 hingga resistance di 5.980 cenderung di teritori positif," jelas David.
Senada, analis Danareksa Lucky Bayu Purnomo berpendapat, IHSG bakal bertahan di teritori positif. Menurutnya, IHSG masih akan menguji level resistance nya di kisaran 5.969 hingga 5.998.
"IHSG berada dalam kondisi tren kenaikan," kata Lucky dalam risetnya.
Sekadar mengingatkan, IHSG berakhir di level 5.952 atau tumbuh 2,05 poin (0,34 persen) pada perdagangan kemarin. Hal ini juga dibarengi dengan penguatan nilai tukar rupiah ke level Rp13.533 per dolar AS.