Usai Cetak Rekor Baru, IHSG rentan 'Digembosi' Profit Taking

CNN Indonesia
Kamis, 26 Okt 2017 08:05 WIB
Laju Indeks Harga Saham Gabungan rentan melemah pada perdagangan hari ini, Kamis (26/10), karena dibayangi aksi ambil untung (profit taking) pelaku pasar.
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rentan melemah pada perdagangan hari ini, Kamis (26/10), karena dibayangi aksi ambil untung pelaku pasar. (CNN Indonesia/ Hesti Rika).
Jakarta, CNN Indonesia -- Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rentan melemah pada perdagangan hari ini, Kamis (26/10), karena dibayangi aksi ambil untung (profit taking) pelaku pasar.

Kepala Riset First Asia Capital David Sutyanto mengatakan, hal ini sebagai respon pelaku pasar terhadap pencapaian indeks yang tembus hingga ke level 6.025 kemarin.

Selanjutnya, pergerakan IHSG juga akan digerakan oleh persetujuan jumlah belanja pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 sebesar Rp2.220 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di mana sebanyak Rp410,7 triliun dialokasikan untuk belanja infrastruktur, meningkat 2,39 persen dari tahun ini," terang David dalam risetnya, dikutip Kamis (26/10).


David menambahkan, meski IHSG berpotensi diserbu aksi jual pelaku pasar, akan tetapi masih terbuka kemungkinan bagi IHSG melanjutkan penguatannya secara terbatas.

"IHSG diperkirakan bergerak di kisaran 5.980 hingga 6.040," jelas David.

Sementara, analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya menilai, kondisi fundamental ekonomi dalam negeri masih akan menjadi amunisi bagi IHSG untuk melenggang di teritori positif.

"Dari sisi fundamental perekonomian terlihat dalam kondisi stabil dan terkendali hingga jelang berakhirnya bulan kesepuluh 2017," papar William dalam risetnya.

Tingkat kestabilan ekonomi ini, lanjut William, terbukti dari keberhasilan IHSG mencapai rekor terbarunya kemarin. Hari ini, ia memprediksi bergerak dalam rentang support 5.885 dan resistance 6.037.


Sebagai informasi, IHSG tumbuh 1,23 persen atau 73,35 poin pada perdagangan kemarin. Namun begitu, penguatan ini tak dibarengi dengan nilai tukar rupiah yang melemah 45 poin atau 0,33 persen ke level Rp13.578 per dolar AS.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER