Capaian Lifting Migas Kuartal III Meleset

CNN Indonesia
Jumat, 27 Okt 2017 13:36 WIB
SKK Migas mencatat produksi siap jual minyak sebesar 797 ribu barel per hari dan gas sebanyak 6.367 MMSCFD.
SKK Migas mencatat produksi siap jual minyak sebesar 797 ribu barel per hari dan gas sebanyak 6.367 MMSCFD. (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean).
Jakarta, CNN Indonesia -- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) mencatat produksi siap jual minyak sebesar 797 ribu barel per hari dan gas sebanyak 6.367 MMSCFD. 

Adapun, angka tersebut berada di bawah target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Penyesuaian (APBNP) 2017 sebesar 815 ribu barel per hari bagi minyak dan 6.440 MMMSCFD bagi gas.

Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi tak merinci secara lebih jauh ihwal penurunan lifting tersebut. Meski demikian, ia masih berharap, capaian lifting hingga akhir tahun bisa tembus setidaknya 99 persen dari target.

“Hingga kuartal III, realisasi lifting minyak di angka 98 persen dari target dan lifting gas 99 persen dari target. Kami harapkan, nanti lifting hingga akhir tahun bisa 99 persen dari keseluruhan target,” papar Amien di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jumat (27/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski lifting menurun, ia memastikan bahwa penerimaan negara sektor migas masih sesuai dengan target, seiring perbaikan harga minyak dunia. 

SKK Migas mencatat, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan Pajak Penghasilan Migas (PPh Migas) pada September 2017 tercatat US$9,59 miliar atau 78,61 persen dari target US$12,2 miliar.

Realisasi ini masih terbilang aman. Sebab, penerimaan negara memang seharusnya telah mencapai 75 persen pada September. “Dan kami ingin penerimaan ini bisa setinggi-tingginya,” imbuh Amien.

Selain itu, ia juga tidak bisa menyebutkan secara rinci mengenai wilayah kerja (WK) yang berkontribusi terhadap lifting migas hingga kuartal III.

Namun, berdasarkan historis, produksi minyak utamanya disokong oleh Blok Rokan, Blok Cepu, aset-aset PT Pertamina EP, Blok Mahakam, dan Blok Offshore Northwest Java.

Sementara itu, kontributor gas terbesar biasanya disumbang oleh Blok Mahakam, Blok Berau, Wiriagar, Muturi yang tergabung dalam proyek Tangguh, aset milik Pertamina EP, dan blok Corridor.

“Dengan lifting seperti demikian, cost recovery yang kami keluarkan hingga September tercatat US$7,76 miliar atau 73 persen dari target APBNP 2017 sebesar US$10,71 miliar,” pungkasnya.

Sekadar informasi, pemerintah akan menurunkan target lifting minyak tahun depan ke angka 800 ribu barel per hari.

Adapun, target lifting gas akan meningkat dari 1,15 juta setara barel minyak per hari ke angka 1,2 juta setara barel minyak per hari seiring munculnya proyek gas yang onstream di tahun ini, seperti proyek Jangkrik yang dikelola Eni Muara Bakau BV dan Madura BD yang dikelola Husky-CNOOC Madura Ltd.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER