Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo berharap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tembus ke level 6.000 bisa berimbas ke sektor riil, terutama usaha kecil dan menengah (UKM).
"Kita harapkan uang itu, dana itu tidak muncul di portofolio saja, tapi bisa masuk ke sektor-sektor riil. Utamanya usaha kecil, usaha menengah, bisa ikut menikmati dari kenaikan IHSG yang ada," ujarnya, Kamis (26/10).
Tak cuma itu, Jokowi juga berharap, kenaikan IHSG tidak hanya bersifat sementara, namun juga berlanjut ke level yang lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"IHSG tembus batas psikologis 6.000, semoga naik terus," imbuh mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Pada penutupan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, kemarin, IHSG ditutup menguat 73,35 poin atau 1,23 persen menjadi 6.025,43.
Sementara, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 11,79 poin (1,19 persen) menjadi 995,93.
Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menjelaskan, penguatan IHSG seiring dengan optimisme investor terhadap saham-saham sektor konstruksi dan produsen semen setelah disetujuinya Undang-Undang (UU) APBN 2018, seperti cakupan belanja negara Rp2.220,7 triliun.
Faktor lain, perkiraan produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2018 yang dipatok tumbuh 5,4 persen menambah sentimen positif bagi pasar saham domestik.
Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengatakan, rekor baru IHSG didorong oleh tingginya kepercayaan investor terhadap perekonomian dan pasar modal domestik.
“IHSG juga ditopang menguatnya investor domestik. Sekitar 45 persen investor baru yang bergabung di bursa, aktif bertransaksi saham,” kata Tito.