Sri Mulyani Minta Pegawai Pajak Tak Sembrono Kejar Target

CNN Indonesia
Senin, 30 Okt 2017 11:58 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani meminta pegawai pajak dan bea cukai tak bekerja sembrono guna mengejar target penerimaan pajak tahun depan yang terbilang tinggi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani meminta pegawai pajak dan bea cukai tak bekerja sembrono guna mengejar target penerimaan pajak tahun depan yang terbilang tinggi. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta pegawai pajak dan bea cukai tidak bekerja sembrono guna mengejar penerimaan, kendati target penerimaan perpajakan tahun depan terbilang cukup tinggi.

Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018, target penerimaan perpajakan dipatok di angka Rp1.618,09 triliun atau meningkat 9,87 persen dibanding penerimaan pajak Rp1.472,7 triliun di APBNP 2017.

Sri Mulyani menyebut target penerimaan negara Rp1.736,1 triliun pada tahun depan merupakan tantangan bagi pemerintah. Terlebih bagi pegawai pajak dan bea cukai yang diharapkan mampu memenuhi 93,2 persen penerimaan negara tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Saya minta seluruh jajaran Pajak dan Bea Cukai untuk terus bekerja tekun dan keras memenuhi target tersebut. Laksanakan tugas dengan profesional, kompeten, teliti. Jangan bekerja sembrono dan menyulitkan rakyat dan dunia usaha,” jelas Sri Mulyani, Senin (30/10).

Sri Mulyani berharap penerimaan negara dapat tercapai dan perekonomian tetap dapat terjaga momentum pemulihannya. Saat ini, menurut dia, perekonomian dunia tengah menunjukkan pertumbuhan yang membaik dan akan diiringi oleh peningkatan ekspor dan investasi.

Pertumbuhan ekonomi tahun depan pun dipatok 5,4 persen atau lebih tinggi dari target APBNP 2017 5,2 persen. Oleh karena itu, menurut Sri Mulyani, momentum pertumbuhan ekonomi ini harus diimbangi dengan pelayanan publik yang baik.

Menurutnya, pengumpulan penerimaan negara ini cukup penting untuk membiayai belanja negara sebesar Rp2.220,7 triliun tahun depan. Terlebih, sebagian besar belanja ini ditujukan demi mengentaskan kemiskinan dan kesenjangan, di mana target angka kemiskinan dipasang 10 persen terhadap total populasi atau menurun dibanding posisi Maret kemarin 10,64 persen.

“Kami harus terus fokus membangun APBN yang kuat dan efektif dalam mencapai target-target pembangunan,” pungkasnya.

Sebagai informasi, pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah menyetujui APBN 2018 melalui sidang paripurna pekan lalu.

Di dalam belanja dan anggaran tahun depan, pemerintah menganggarkan kenaikan belanja dari Rp2.204,4 triliun sesuai dengan nota keuangan RAPBN 2018 ke angka Rp2.220,7 triliun. Selain itu, pemerintah dan DPR sepakat untuk mengubah postur penerimaan dari Rp1.878,4 triliun di nota keuangan ke angka Rp1.894,7 triliun.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER