Jakarta, CNN Indonesia -- Rancangan Undang-undang (RUU) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 siap dibawa ke sidang paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) siang ini.
Melihat postur anggaran negera tahun depan, Menteri Keuangan Sri Mulyani meminta Kementerian atau Lembaga (K/L) fokus dalam mengimplementasikan program yang telah dianggarkan. Pasalnya, alokasi belanja K/L meningkat lebih besar dibandingkan tahun lalu dan dibandingkan alokasi belanja ke daerah.
"Kami sudah menginstruksikan supaya K/L fokus menjalankan rencananya untuk akselerasi pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesempatan kerja dan mengurangi kemiskinan dan kesenjangan," ujar Sri Mulyani usai rapat kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR di Gedung DPR, Rabu (25/10) dini hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah mengalokasikan belanja K/L sebesar Rp847,435 triliun atau tumbuh 6,1 persen dari APBNP 2017 yang sebesar Rp798,7 triliun.
Sementara itu, alokasi transfer ke daerah hanya sebesar Rp766,2 triliun, turun tipis dari anggaran tahun lalu yang sebesar Rp766,4 triliun.
Presiden Jokow Widodo (Jokowi), lanjut Sri Mulyani, juga telah menginstruksikan K/L agar fokus pada upaya menciptakan kesempatan kerja melalui investasi dan ekspor.
Di sisi belanja daerah, Sri Mulyani juga berharap pemerintah daerah bisa menggunakan anggaran untuk percepata pelaksanaan berbagai progrm seperti pembangunan infrastruktur dasar, sekolah, dan layanan dasar. Dengan demikian, upaya pengentasan kemiskinan bisa terakselerasi.
Selanjutnya, APBN 2018 juga telah mengakomodir penyelenggaraan berbagai gelaran akbar mulai dari Asia Games 2018, pertemuan tahunan Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional di Bali, dan persiapan pemilihan kepala daerah di 171 daerah. Terkait hal itu, Sri Mulyani berharap penyelenggaraan berbagai kegaitan akbar dan proses demokrasi di tahun politik bisa berjalan lancar.
"Kami berharap APBN 2018 akan menciptakan optimisme, namun juga pada saat yang sama kesempatan-kesempatan yang muncul dapat dimanfaatkan untuk masyarakat," ujarnya.
Lebih lanjut, Sri Mulyani mengungkapkan, tema besar APBN 2018 adalah keinginan untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi yang lebih merata dan berkeadilan.
Karena itu, asumsi makro yang mendasari perhitungannya menggambarkan tidak hanya pergerakan ekonomi yang kuat namun juga terjaganya stabilitas harga dan nilai tukar. Adapun asumsi makro yang disepakati diantaranya pertumbuhan ekonomi 5,4 persen, inflasi 3,5 persen, suku bunga Surat Perbendaran Negara (SPN) tiga bulan 5,2 persen, dan nilai tukar Rp13.400 per dolar Amerika Serikat.